MEDAN (Waspada): TIm LPPM Universitas Negeri Medan melaksanakan pendampingan pembuatan pakan ternak dan optimalisasi operasi PLTMH berstandar K3. Pada proses pendampingan, alat pencacah pakan ternak bekerja dengan baik, kemampuan mencacah limbah jagung 400 kg dilakukan dalam waktu ±20 menit.
Kemampuan mesin ini melakukan pencacahan karena telah dilengkapi 64 bilah pisau yang dioperasikan dengan mesin pencacah 7,5 HP.
Kegiatan pendampingan oleh tim PkM langsung dilaksanakan di lokasi mitra, yakni Bumdes Desa Sukamaju Kec Sibolangit, bersama kepala Desa Suka Maju Karlo Pandia.
Hasil olahan pakan ternak dirasakan sangat bermanfaat bagi Bumdes Sukamaju, karena pakan ternak dapat disimpan dan sewaktu-waktu digunakan untuk pakan ternak milik Bumdes Sukamaju.
“Hal ini telah berhasil dilakukan oleh tim PKW selama pelaksanaan pendampingan pembuatan pakan ternak,” ujar Karlo Pandia.
Pelaksanaan PKW oleh tim LPPM Unimed juga memberikan pendampingan kepada operator yang melaksanakan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Pico Hydro (PLTPH).
Pengoperasian PLTPH sebelum pendampingan oleh tim, belum sepenuhnya memperhatikan K3 dengan kelengkapan alat pelindung diri dari bahaya tegangan sentuh. Informasi ini diketahui langsung dari operator Bumdes Hardo Pandia selaku petugas yang mengoperasikan PLTPH.
Tim PkW telah berhasil menerapkan standar K3 dalam mengoperasikan PLTPH, dengan pendampingan pelatihan operasi PLTPH berstandar K3 serta melalui kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) selama proses pengoperasian PLTPH untuk keselamatan kerja.
Unit Usaha Desa
Tim Bumdes dengan operator PLTPH Hardo Pandia, pada kesempatan selama pendampingan menjelaskan bahwa pengoperasian PLTPH dengan Standar K3 yang didampingi oleh tim PkW UNIMED mendukung pengoperasian Unit PLTPH bersatndar K3, sebagai unit usaha desa.
Sebagai koordinator tim pengoreasioan PLTPH Hardo Pandia menyampaikan bahwa mereka telah mendapatkan pembekalan dan memastikan selama mengoperasikan PLTPH menggunakan APD, untuk mengantisipasi bahaya tegangan sentuh dari pembangkit listrik yang membahayakan keselamatan operator PLPTH, karena posisi pembangkit listrik pada daerah yang lembab/basah mungkin operator dapat terkena tegangan imbas dari bodi/chasing generator.
“Pemanfaatan APD serta pendapingan perawatan Unit PLTPH Desa Suka Maju oleh tim PKW Unimed dirasakan memberikan manfaat langsung oleh teknisi tim Bumdes Desa Sukamaju. Kami menyadari PLTPH yang kami miliki membututuhkan akses listrik yang andal dan berkelanjutan dengan standar,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya keselamatan pekerja selama proses pembangunan dan pengoperasian pembangkit.
Tim pelaksana PKM Wilayah Unimed yang diketuai Oleh Dr. Ir. Agus Junaidi, ST., MT Dr. bersama tim, Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd, Moondra Zubir, S.Si., M.Si., Ph.D, Suprapto, S.T., M.T., Ph.D dan Arwadi Sinuraya, S.T., M.T.
Kegiatan pendampingan pembuatan pakan ternak milik Bumdes sekaligus pendampingan prosedur K3 telah dilakukan, dengan penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi operator.
Tim memastikan kegiatan PKW berjalan lancar dan aman bagi semua pihak operator PLTMH yang terlibat.
Penerapan K3 yang ketat telah terbukti efektif dalam mencegah kecelakaan kerja dan menjaga kesehatan pekerja.
Hal ini dinyatakan langsung oleh Hardo Pandia selaku ketua Bumdes dan Operator PLTPH milik Bumdes Sukamaju bahwa pembangkit mikrohidro di Desa Suka Maju telah beroperasi dan mampu menyediakan listrik bagi seluruh rumah tangga di desa.
Warga Desa sangat menerima manfaat dari hasil pengelolaan PLTPH oleh Bumdes Desa Suka Maju dan berharap dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang ingin mengembangkan energi terbarukan berstandar K3.(m19)