Scroll Untuk Membaca

Medan

Tinjau Banjir, Anggota DPRD Medan Sesalkan Pemko Lakukan Pembangunan Asal Jadi

Tinjau Banjir, Anggota DPRD Medan Sesalkan Pemko Lakukan Pembangunan Asal Jadi
Anggota DPRD Medan Lailatul Badri (kiri) melihat kondisi rumah warga terendam banjir di Gang Tahir, Pulo Brayan Darat 1, Medan Timur, Selasa (16/9/2025) malam.Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri mengecam Pemko Medan yang melakukan pembangunan asal jadi menyebabkan pemukiman warga tergenang banjir.

Hal itu disampaikan Lailatul Badri saat meninjau banjir yang mengenang kawasan Gang Tahir, Pulo Brayan Darat I, Medan Timur, Selasa (16/9/2025) malam.

Tanpa menghiraukan derasnya hujan yang turun setelah mendapat laporan warga di ponsel, Lailatul Badri langsung mengunakan sepeda motor beralaskan sendal jepit turun menyapa warga dan melakukan evakuasi kepada salah satu warga untuk dibawa keluar dari dalam rumah.

Sejumlah warga meluapkan keluh kesahnya dengan linangan air mata kepada anggota DPRD Medan tersebut. Warga menyebut kawasan tersebut sebelumnya tidak pernah banjir, tapi sejak dilakukan pembetonan lingkungan warga tergenang banjir.

“Dulu sebelum ada pembetonan jalan kawasan ini kalau pun hujan turun deras paling hanya sebatas mata kaki. Namun sejak dibeton terjadi banjir parah lihat rumah kami tergenang,” keluh warga.

Alfrida, salah seorang ibu rumah tangga mengatakan bahwa rumahnya turut tergenang banjir.

“Sejak kecil hingga berumah tangga saya tinggal disini sudah 49 tahun, tapi tak pernah separah ini banjirnya. Sekarang rumahku tergenang, bu,” katanya dengan linangan air mata sambil memeluk Lela, panggilan akrab Lailatul Badri, anggota Komisi 4 DPRD Medan tersebut.

Afrida pun saat itu mengajak Lela, politisi PKB itu melihat kondisi di dalam rumahnya.

“Kami tidak tahu kemana malam ini harus tidur. Dulu mau sederasnya apa pun hujannya rumahku tidak pernah tergenang, tapi sejak ada pembetonan jalan justru ini membuat kami menderita,” keluhnya.

Dari keterangan warga bahwa pembetonan jalan dilakukan pada bulan Agustus, tapi drainase tidak dibenahi.

“Bulan kemarinlah jalan ini dibeton, bukan dibuat dahulu drainasenya. Ya, sekarang lihat kami jadi korban banjir. Ini namanya pembangunan tapi kami jadi korban,” sambung warga lainya.

Usai meninjau dan mendegarkan keluhan warga, Lailatul Badri dalam hal ini mengkritisi pihak Pemko Medan yang terkesan abai karena tidak melakukan langkah koordinasi dengan warga.

“Kita sudah mendengarkan langsung apa yang menjadi keluhan warga. Dimana lingkungan mereka selama ini tidak pernah banjir, tapi kali ini harus mengalami musibah banjir hingga membuat mereka bingung untuk tidur,” ujar Lela.

Berdasarkan keterangan warga dan melihat langsung kondisi lingkungan harusnya dalam proses pembangunan dapat dilakukan pembangunan drainase terlebih dahulu, selanjutnya pembetonan jalan, kata Lela.

“Ya , kita sangat sesalkan tanpa ada koordinasi dengan warga Gg Tahir, justru yang dilakukan pembetonan jalan, bukan terlebih dahulu membuat drainase. Efeknya yang ditimbulkan benar-benar luar biasa,” ucapnya.

Anggota DPRD itu pun berharap Pemko Medan dan stakeholder terkait agar didalam proses pembangunan dapat mengutamakan kepentingan warga. Dan proses pembangunan jangan dilakukan sesuka hati yang akan berdampak menimbulkan kerugian warga.

“Ini harus menjadi perhatian serius Wali Kota Medan, Rico Waas. Kita minta kawasan Gang Tahir ini dibenahi ulang. Bangun dulu sistem drainase baru dilakukan pembetonan. Begitu juga daerah lainya di Kota Medan benar-benar diperhatikan, jangan asal bangun,” tegasnya.(id96)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE