Scroll Untuk Membaca

Medan

TPA Terjun Terancam Overload, Rico Waas Cari Solusi Teknologi Pengolahan Sampah

TPA Terjun Terancam Overload, Rico Waas Cari Solusi Teknologi Pengolahan Sampah
Wali Kota Medan Rico Waas langsung turun ke Danau Siombak mengutip sampah di sekeliling danau tersebut. Waspada/ME Ginting
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Pemerintah Kota Medan tengah mempersiapkan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan efisien, mengingat volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Kecamatan Medan Marelan, akan overload pada tiga tahun mendatang.

Menurut Wali Kota Medan Rico Waas, sistem pengelolaan sampah yang akan diterapkan nanti lewat teknologi harus menyisir dari hulu hingga hilir, untuk bisa didaur ulang serta memiliki dampak perekonomian terkhusus bagi masyarakat sekitar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Sampah di Kota Medan mencapai 1.500 sampai 1.600 ton per hari, termasuk di Danau Siombak (yang dihasilkan dari per kecamatan). Ini menjadi tanggungjawab kita bersama dan pemko sedang mempersiapkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik untuk mengatasi persoalan ini,” ujarnya dalam kegiatan pembersihan sampah di kawasan Danau Siombak dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kamis (5/6).

Karenanya ia mengajak masyarakat mulai memilah sampah, terutama sampah plastik yang sulit diurai dan mudah mencemari lingkungan, sekaligus bersama-sama menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai-sungai. “Artinya, kita harus mendorong seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai-sungai kita, karena aliran sungainya bermuara ke Danau Siombak,” ujarnya.

Rico menambahkan, meskipun sudah dilakukan pembersihan, sampah tetap menumpuk hanya dalam hitungan sehari. “Kemarin baru dibersihkan, hari ini sudah menumpuk lagi. Ini baru sampah satu hari. Kalau kondisi ini dibiarkan, TPA kita bisa penuh tahun 2028,” kata Rico.

Rico Waas sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara, Kamis (29/5). Kunjungan ini bertujuan mempelajari pola terbaik pengelolaan sampah yang bisa diadopsi di Kota Medan.

RDF Plant Rorotan yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu fasilitas pengolahan sampah terbesar di Indonesia, dengan kapasitas input 2.500 ton sampah per hari dan menghasilkan sekitar 875 ton RDF.

RDF sendiri merupakan bahan bakar alternatif hasil olahan sampah yang digunakan untuk mendukung industri, termasuk pabrik semen. Menurut Rico, RDF Plant Rorotan terbukti mampu mengurangi volume sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang hingga 30 persen.

Meski demikian, pihaknya masih dalam tahap penjajakan untuk menentukan pola penanganan sampah yang paling sesuai bagi Kota Medan. “Jakarta sudah memiliki solusi penanganan sampah dengan RDF Plant Rorotan. Namun, apakah ini juga opsi yang terbaik bagi Medan, belum bisa kita putuskan sekarang. Kita masih belajar dan membandingkan,” ujarnya.

Rico menambahkan, banyak daerah di Indonesia memiliki pendekatan berbeda dalam menangani sampah. Oleh karena itu, pihaknya ingin memahami bagaimana proses pengolahan sampah dilakukan mulai dari hulu hingga hilir, termasuk peran masyarakat melalui bank sampah. “Ternyata kita tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk belajar penanganan sampah. Di Indonesia sendiri sudah banyak kota yang punya pola yang berbeda-beda,” ungkapnya.

Selain itu, Rico Waas mengapresiasi upaya pengolahan sampah yang dilakukan secara berjenjang, termasuk di TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang sudah dilengkapi mesin pengolah sampah meski dengan kapasitas terbatas.

“Hal ini menjadi inspirasi bagi kami untuk diterapkan di Medan. Bagaimana TPS di sini sudah berjalan dengan machinery sendiri, walaupun dengan tonase yang tidak terlalu besar. Tidak menutup kemungkinan, kita juga akan mempelajari pola penanganan sampah di kota-kota lain yang sudah lebih maju. Semua akan kita kaji agar bisa memilih mana yang paling efektif untuk diterapkan di Medan,” pungkasnya. (m26)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE