MEDAN (Waspada): Rektor Universitas Medan Area (UMA) Prof Dr Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc mendorong para dosen lebih banyak menghasilkan publikasi ilmiah yang terindeks scopus. Karena percepatan publikasi terindeks scopus tersebut merupakan bagian daerah tridharma perguruan tinggi.
“Kita dari rektorat mendukung dan mendorong para dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah di yang terindeks scopus. Dengan demikian akan meningkatkan kinerja dosen,” ujar Prof Dadan saat membuka Workshop Publikasi Artikel Ilmiah Di Jurnal Internasional Bereputasi Terindeks Scopus bagi dosen UMA di Conference Room Lt.3 Gedung Rektorat kampus 1 Jl.Kolam, Jumat (25/11).
Menurut Prof Dadan kegiatan workshop yang dilaksanakan hari itu juga merupakan langkah yang diambil UMA untuk mendorong lebih banyak publikasi yang terindeks scopus dari para dosen UMA. “Semoga dengan ini semakin bertambah banyak publikasi dosen UMA dan semakin terampil dalam meneliti sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing,” ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Dr Dian Noviandri S.T., M. Kom, Kepala Pusat Penelitian UMA Dr Ir Dina Maizana, MT, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UMA Ir Asmah Indrawati, MP. Workshop yang bertema “Impact Artikel Terpublikasi di Jurnal Bereputasi Terindeks Scopus bagi Dosen di Perguruan Tinggi” menghadirkan pembicara Prof Drs Muhyiddin, M.IT, Ph.D.
“Dosen eksak maupun dosen bidang ilmu sosial sama-sama memiliki peluang untuk bisa menerbitkan artikelnya di publikasi terindeks scopus,” sebut Prof Mahyiddin yang membawakan materi “Tips dan Trik Publikasi Artikel di Jurnal Bereputasi Terindeks Scopus”.
Prof Mahyiddin menjelaskan salah satu trik yang bisa digunakan dalam menembut publikasi ilmiah internasional terindeks scopus melihat sedikitnya orang Indonesia yang mempublikasikan artikelnya di rumah tersebut. “Dengan begitu dapat mengurangi persaingan,” sebutnya.
Selain itu perlu juga memperhatikan scope artikel yang diterima di jurnal yang dituju. Dengan demikian akan dapat menyesuaikan artikel yang akan kita kirim dengan jurnal yang akan dituju agar terjadi kesesuaian.
“Publikasi ilmiah itu kategorinya banyak. Tetapi dapat digolongkan ke dalam tiga saja, yakni makalah yang berasal dari dari konferensi, seminar dan sebagainya, kemudian buku dan ketiga adalah jurnal yang isinya salah satunya artikel,” sebutnya.
Prof Mahyiddin juga memberikan trik untuk memeriksa keabsaan jurnal yang akan menjadi tujuan publikasi. “Jangan sampai artikel yang kirim ke jurnal tujuan ternyata jurnalnya turun quartile atau malah tercampak dari quartile,” ucapnya.
Workshop tersebut diikuti oleh puluhan dosen UMA dari seluruh fakultas yang ada di UMA, termasuk dosen pascasarjana UMA. Masing-masing dosen yang mengikuti workshop tersebut mempersiapkan draf artikelnya yang akan diterbitkan di jurnal internasional terindeks scopus.(m05)
