MEDAN (Waspada.id): Program pengabdian Universitas Muhammadiyah terus berlanjut dengan membuka Posko Layanan Kesehatan serta lebih 50 relawan ke kawasan tetdampak bencana di Aceh Tamiang, Selasa, (16/12) karena kondisi daerah itu masih cukup memprihatinkan.
Rektor UMSU, Prof.Dr. Agussani, MAP menjelaskan, pengiriman tim relawan yang membawa berbagai peralatan untuk membersihkan sisa banjir dan lumpur diterjunkan di SMP Muhammadiyah Kualasimpang, Aceh Tamiang, di Jalan S.Parman. Kondisi sekolah itu diketahui dipenuhi lumpur setinggi lutut orang dewasa sehingga belum dapat digunakan untuk aktifitas belajar.
Selain itu, UMSU juga memgirimkan dokter dan tenaga medis membuka posko layanan kesehatan untuk warga yang terdampak bencana banjir. Kali ini sekitar 10 tenaga medis UMSU (dari Klinik Pratama dan FK UMSU) dipimpin, dr.Ella Humayrah Agustin hadir di desa Paya Bedi/Bukit Rata. Kehadiran Posko ini diharapkan bisa membantu mengatasi masalah kesehatan yang dialami warga terdampak bencana.
Menurut Rektor, pengiriman tim relawan dan tenaga kesehatan ke Aceh Tamiang adalah bentuk komitmen UMSU untuk ikut terlibat aktif dalam mengatasi masalah kebencanaan yang terjadi sejak 27 November 2025 . “Pembukaan Posko Layanan Keaehatan dan relawan ini sebagai bentuk komitmen UMSU untuk terlibat aktif membantu masyarakat terdampak bencana di sejumlah daerah Sumatera,” katanya.
Hadir membersamai WR III UMSU Dr. Rudianto, M.Si pada program pengabdian UMSU di Kualasimpang, Aceh Tamiang itu, Dekan Fakuktas Ekonomi Dr. Radiman MSi, Kabiro BAUM Dr. Erwin Asmadi, Kabiro Humas & Protokoler Dr. Ribut Priabadi, dan Kabimawa Dr. Zuhdi Abduurrahman.
Pada pengabdian masyarakat itu, UMSU juga mendistribusikan paket bantuan kepada masyarakat yang berisi paket makanan, jajanan untuk anak sampai vitamin dan obat-obatan.
Sementara Wakil Rektor III, Dr.Rudianto, MSi mengungkapkan, UMSU sebelumnya telah memberikan bantuan logistik dan membuka Posko layananan kesehatan di Aceh Tamiang, Langkat, Tapsel, Sibolga dan Tapteng. Untuk kali ini pengiriman bantuan ke Aceh Tamiang difokuskan memgerahkan tenaga sukarelawan untuk membersihkan sekolah dan melanjutkan membuka posko layanan kesehatan.
“Alhamdulillah hari ini UMSU mengirimkan relawan membersihkan lumpur sisa banjir yang menggenangi sekolah,” katanya.
Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi sekolah yang masih tertutup lumpur. Kondisi ini membuat siswa tidak bisa melakukan aktifitas belajar,” katanya saat mendampingi relawan dan tenaga kesehatan yang membuka posko kesehatan.
Apresiasi
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Aceh Tamiang, Juanda S.IP dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah, Ratnawati memberi apresiasi atas kehadiran 50 relawan UMSU. ” Saya salut dengan melilitansi relawan yang bekerja dengan penuh semangat. Sangat terkoordinasi, cuma masalahnya, lumpur terlalu tebal sehingga tidak bisa diselesaikan dalam satu hari,” kata Juanda.
Saat banjir lalu, air merendam sekolah itu hampir 4 meter, tinggal ruang belajar di lantai dua yang bebas banjir, kemudian setelah itu, banjir menyisakan lumpur tebal, bahkan sampai di atas meja belajar.
Terkait dengan pelayanan kesehatan, masyarakat Aceh Tamiang, menurut Ketua Tim Kesehatan, dr.Ella Humayrah Agustin, banyak warga terdampak bencana mengeluhkan penyakit isfa, gatal, diare, demam dan hipertensi.
Pelayanan kesehatan kali ini, UMSU hadir di tengah kawasan pengungsi di Paya Bedi/ Bakit Rata. Tampak pasien antri menunggu antrean. Pelayanan Pos Kesehatan berlangsung hingga sore dengan pasien sekitar 100 orang.
Permasalahan umum yang terjadi di Aceh Tamiang saat ini pembersihan lumpur tebal, lingkungan yang porakporanda, sementara air bersih masih sulit diperoleh mbuat ssbagian penduduk meninggalkan rumahnya untuk tinggal diberbagai tempat dan pengungsian.
Ketua PDA Aceh Tamiang, Ratnawati, masih berharap Pengabdian UMSU di Aceh Tamiang dapat berlanjut. Ia juga minta dapat membantu pembersihan amal usaha pendidikan Aisyiyah lainnya, seperti TK ABA dan satu masjid, di Paya Bedi/Bukit Rata.(id14)











