@Dukung Inovasi Petani Kopi
MEDAN (Waspada): Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan (Unimed) melaksanakan kegiatan instalasi Automatic Weather Station (AWS) berbasis Internet of Things (IoT) dan alat light trap bagi petani kopi di Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
Tim PKM diketuai Nurul Maulida Surbakti, MSi dari Program Studi Matematika FMIPA Unimed dengan dukungan para dosen dari berbagai program studi di FMIPA Unimed, yaitu Fanny Ramadhani, M.Kom, Sisti Nadia Amalia, M.Stat, Erita Astrid, MS, dan Dian Septiana, M.Sc. Turut hadir pula narasumber Riza Pahlawan, S.Kom, dan mitra petani Arif dari kelompok tani setempat.
Ketua Tim PKM Unimed, Nurul Maulida Surbakti, Msi mengatakan, Selasa (26/5) tujuan program ini untuk meningkatkan kapasitas adaptasi petani terhadap perubahan iklim dengan menyediakan data cuaca yang akurat dan real-time. Kemudian untuk mendukung pertanian kopi presisi berbasis teknologi melalui integrasi data cuaca dengan rekomendasi agronomis.
Selanjutnya, untuk mengurangi risiko gagal panen dan serangan hama, khususnya dari lalat buah, melalui pengendalian berbasis light trap ruang lingkup teknologi Perangkat AWS yang diinstal mampu mengukur suhu udara, kelembapan, curah hujan, dan tekanan atmosfer secara otomatis.
“Data tersebut dikirim ke aplikasi pintar yang terhubung ke ponsel petani. Aplikasi ini menyediakan: Informasi cuaca harian, Saran waktu penyiraman dan pemupukan, dan peringatan dini terhadap kondisi ekstrim. Cakupan data mencapai radius 8 kilometer, memungkinkan pemanfaatan kolektif oleh beberapa lahan di sekitar lokasi alat,” terangnya.
Selain itu, katanya, alat light trap yang dibagikan bertujuan menjebak hama seperti lalat buah tanpa
penggunaan pestisida, sehingga lebih aman bagi lingkungan dan petani. “Program ini dirancang agar petani tidak lagi mengandalkan prediksi manual yang rentan salah. Dengan data dan saran yang diperoleh langsung dari alat dan aplikasi, petani dapat mengambil keputusan yang lebih tepat,” ujar Nurul Maulida Surbakti, M.Si.
“Kami berharap teknologi ini menjadi bagian dari transformasi digital pertanian kopi di Karo,” tambah Riza Pahlawan, S.Kom., selaku narasumber teknis.
Sementara petani dan tokoh masyarakat setempat menyambut antusias kegiatan ini. “Biasanya kami menebak-nebak kapan harus menyiram atau memberi pupuk. Sekarang kami bisa lihat langsung dari aplikasi. Sangat membantu!” ungkap Arif, petani kopi selaku penerima manfaat.
Kegiatan ditutup dengan sesi pelatihan penggunaan alat dan aplikasi, serta diskusi rencana pemanfaatan jangka panjang. Unimed menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan solusi berbasis teknologi yang relevan.(m19)