Medan

Upaya Kurangi Kasus Gangguan Mental, USU Dan UPM Jalin Kerjasama

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Putra Malaysia (UPM) bekerjasama dalam Pengabdian Internasional mengenai upaya pengurangan gangguan mental dan emosional melalui penguatan komunitas di lingkungan remaja Indonesia dan Malaysia.

COVID-19 menjadi salah satu penyebab rentannya remaja terhadap Gangguan Mental Emosional (GME) dikarenakan usia remaja belum optimal dalam perkembangan fisik dan mental. Remaja Malaysia diperingkat universitas mengalami kecenderungan gangguan mental dan emosional. Begitupun remaja Indonesia, khususnya kalangan remaja Deli Serdang yang mengalami tingat GME yang relatif tinggi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Melalui kegiatan Pengabdian Internasional bersama Universitas Putra Malaysia (UPM) yang terdiri dari Prof. Ir. T. Sabrina, M.Agr.Sc., Ph.D, Prof. Dr. Ir. Evawany Yunita Aritonang, M.Si, Destanul Aulia, SKM., MA., M.Ec., Ph.D, Sri Fajar Ayu, SP., MM., DBA, dan Meutia Nauly, M.Si., Psikolog dilakukan upaya intervensi komunitas yang tepat dalam meningkatkan kesehatan mental di kalangan remaja di Indonesia dan Malaysia.

Salah seorang tim pengabdian Internasional ini, Destanul Aulia mengatakan tim dosen USU berperan sebagai fasilitator, dan para mitra berperan sebagai Co-fasilitator. Terdapat juga tim kader yang turut serta dalam melakukan pelatihan.

Kegiatan pengabadian masyarakat dilakukan pada Kabupaten Deli Serdang di daerah Pantai Labu di mana diketahui disana masyarakat mempunyai tingkat pendapatan dan kemiskinan yang tinggi. Bahkan katanya di daerah pantai belum berjalan secara optimal pada kelompok pendukung di kalangan remaja sehingga berpotensial untuk melakukan penguatan kelompok pendukung yang dapat dikembangkan karena bekerja secara sukarela serta didukung oleh pemerintah daerah dan puskesmas.

“Langkah awal kegiatan ini adalah dengan melakukan penyamaan persepsi para pendamping dengan para kader. Para pendamping maupun para asisten pendamping bersamaan menyesuaikan kondisi masyarakat sasaran dengan modul yang telah disediakan,” tegasnya.

Sementara itu, Destanul Aulia lebih lanjut mengatakan bahwa hasil yang diperoleh melalui kegiatan pengabdian ini agar tingkat stress remaja kader pantai labu menurun dan para remaja menerima respon positif atas kegiatan pegabdian yang dilakukan. (cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE