MEDAN (Waspada): Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia mewisuda 471 mahasiswa dari berbagai program studi Tahun Akademik 2022/2023. Wisuda mahasiswa asal Samosir, Langkat, Sumatera Barat, Aceh hingga Jambi itu, berlangsung di Medan International Convention Center (MICC), Jumat (23/6).
Rektor USM Indonesia Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes mengatakan, ada 471 lulusan dari berbagai program studi yang diwisuda. Yakni, 21 lulusan Diploma, 206 lulusan Sarjana, 220 lulusan Profesi dan 24 lulusan Magister. Dengan rata-rata IPK 3,78.
Lulusan dengan IPK tertinggi diraih Handerman Vitugea (Magister Kesehatan Masyarakat), Vita Rahmada Yanti (Ilmu Keperawatan), Desverawati Nainggolan (Ilmu Kebidanan).
Kemudian, Febri Warni Hulu (Pendidikan Profesi Ners), Wati Nainggolan (Pendidikan Profesi Bidan) serta Ria Hidayati (Pendidikan Profesi Apoteker).
Dr. Ivan menyampaikan, USM Indonesia melalui Pusat Pengembangan Karir dan Tracer Study, telah membekali calon lulusan agar siap bekerja dan mengabdi di tengah masyarakat.
Pembekalan yang dilakukan di Pusat Pengembangan Karir dan Tracer Study adalah:
1. Menulis lamaran kerja, strategi sukses dalam wawancara kerja dan pilihan karir yang tepat.
2. Menjembatani lulusan dengan pihak user (dudi); melaksanakan Job Fair di kampus, mengundang perusahaan untuk melakukan rekrutmen lulusan secara langsung di kampus.
Perusahaan dimaksud antara lain, PT. Biofarma, PT. Pharos, RS Awal Bros Batam, Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kementerian Ketenagakerjaan. Kemudian, PT. Selnajaya untuk perekrutan perawat ke Jepang serta e-Manajemen untuk perekrutan perawat ke Arab Saudi.
3. Melakukan studi pelacakan alumni. Dalam hal ini, melakukan pelacakan alumni secara reguler setiap tahun. Melakukan pemberdayaan alumni sebagai narasumber seminar ilmiah dan dosen praktisi di kampus.
Pertukaran Mahasiswa
Di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, lanjut Dr. Ivan, di tahun 2023 USM Indonesia dipercaya melaksanakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Sebanyak 104 mahasiswa akan menempuh pembelajaran di USM Indonesia selama satu semester.
Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Diantaranya Universitas Airlangga Surabaya, Universitas 17 Agustus Samarinda, Universitas Esa Unggul Jakarta, Universita Nusa Cendana Kupang.
Kemudian, Universitas Hulu Elo Kendari, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Pamulang Jakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Makassar, Inkes Rajawali Bandung, STIKes Usada Bali dan lain-lain.
Pada waktu yang sama, 136 mahasiswa USM Indonesia telah lulus Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kemendikbud Ristek. Mereka akan menempuh pembelajaran di luar kampus selama satu semester.
“Ratusan mahasiswa USM Indonesia itu akan mengikuti perkuliahan di Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Universitas Sam Ratulangi Manado dan lain-lain,” ujar Dr. Ivan.
Selain itu, 63 mahasiswa telah lulus dan akan mengikuti program kampus. Pada Agustus mendatang, para mahasiswa tersebut akan mengajar selama enam bulan di SD maupun SMP daerah terpencil Sumatera Utara. “Hal ini sebagai wujud peningkatan dan pemerataan pendidikan dasar,” tambahnya.
Kemudian, 189 mahasiswa USM Indonesia mengikuti program magang kerja dan studi independen bersertifikat. Ini merupakan bagian dari program Kemendikbud Ristek.
Para mahasiswa memiliki kesempatan menimba pengalaman dan pengetahuan nyata di dunia kerja di perusahaan-perusahaan besar, baik BUMN maupun perusahaan multinasional di seluruh Indonesia.
Kapasitas Dosen
Dr. Ivan menambahkan, sejak 2021, USM Indonesia memperoleh pendampingan dari Kemendikbud Ristek dalam program Detasering. Kesempatan ini hanya diperoleh 42 perguruan tinggi se Indonesia.
Program Detasering ini untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi dosen dalam Tri Dharma PT (Penelitian, PKM dan Pembelajaran).
Saat ini, ada 31 (15 persen) dosen USM Indonesia dengan jenjang pendidikan Doktor. Selain itu, ada 10 orang yang sedang studi dan diharapkan mulai tahun depan sudah tamat.
“Kita harapkan dosen yang memiliki gelar doktor akan bertambah. Hal ini sesuai indikator kinerja utama (IKU) USM Indonesia pada tahun 2025 dosen dengan gelar doktor akan mencapai 30 persen dari total tenaga pendidik,” ujarnya.
USM Indonesia sebagai institusi telah terakreditasi Baik Sekali (B). Saat ini, USM Indonesia menyelenggarakan 24 Program Studi, terdiri atas jenjang D3 ada 5 Prodi, jenjangh S1 ada 14 Prodi, jenjang Profesi 3 Prodi dan jenjang S2 ada 2 Prodi.
“Untuk Prodi S2 (MM), baru kita terima izinnya pada 3 Mei 2023 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No: 391/E/O/2023. Semua Prodi yang dikelola USM Indonesia telah terakreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional PT maupun oleh Lembaga Akreditasi Mandiri PT,” demikian Dr. Ivan.
Turut hadir dalam acara itu antara lain, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumatera Utara Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, MA, PhD; mantan KASAL Laksamana TNI (Purn) Dr. Ade Supandi, SE, MAP; Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABPPTSI) Sumatera Utara Dr. H. Bahdin Nur Tanjung, MM.
Kemudian, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sumut Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM; Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr. Parlindungan Purba, SH, MM dan orangtua/wali beserta keluarga wisudawan/ti.(m09/B)
Waspada/David Swayana
Suasana wisuda 471 mahasiswa USM Indonesia Tahun Akademik 2022/2023.
