Medan

USU Peduli Bencana: PkM Tanggap Darurat Bantu Penyintas Banjir Bandang Di Tapsel

USU Peduli Bencana: PkM Tanggap Darurat Bantu Penyintas Banjir Bandang Di Tapsel
Universitas Sumatera Utara (USU) menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi bagi penyintas banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan. Kegiatan ini berlangsung pada 18–28 Desember 2025 dan terpusat di Posko USU Wek I Batang Toru. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Universitas Sumatera Utara (USU) menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi bagi penyintas banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan. Kegiatan ini berlangsung pada 18–28 Desember 2025 dan terpusat di Posko USU Wek I Batang Toru.

Siaran pers yang duterima Waspada.id, di Medan, Sabtu (20/12) menyebutkan, PkM ini menjangkau sejumlah desa dengan tingkat dampak sedang hingga berat, antara lain Desa Hutagodang, Batuhula, Pulau Lubang, Tolang, Aek Ngadol, Hapesong Baru, Siapodik, dan Tandiat di Kecamatan Batang Toru. Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata Tridarma Perguruan Tinggi sekaligus panggilan moral bagi putra-putri daerah untuk marsipature hutanabe (membangun kampung halaman).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Rombongan tim PkM USU terlebih dahulu tiba di Kantor Bupati Tapanuli Selatan di Sipirok dan diterima oleh Wakil Bupati H. Jafar Syahbuddin Ritonga, MBA, DBA, bersama Inspektorat, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Biro Hukum, serta perwakilan BNPB Pusat dan pemangku kepentingan lainnya.

Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, S.E., Ak., M.M., CA, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Universitas Sumatera Utara beserta civitas akademika, alumni, dan keluarga besar USU atas kepedulian dan bantuan yang diberikan.

Bermanfaat

antuan tersebut meliputi logistik kemanusiaan, makanan siap konsumsi, serta inovasi teknologi berupa empat unit alat filter air bersih yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak bencana. Bantuan juga didukung oleh IKA IPB dan para donatur lainnya.

Kegiatan PkM ini dikoordinir oleh Dr. Oding Affandi, S.Hut., M.Si., dengan tim dosen lintas disiplin, yakni Ameilia Zuliyanti, M.Sc., Ph.D., Zaid Perdana Nasution, S.T., M.T., Ph.D., Bejo Slamet, S.Hut., M.Si., IPM., Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si., Adrian Hilman, S.TP., M.Sc., Ph.D., Dr. Meutia Nauly, S.Psi., M.Si., Psikolog, serta Hasnida, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog. Kegiatan ini juga didampingi oleh mahasiswa USU, yaitu Muammar Adam Damara, Lira Tasya Marpaung, Camila Maulida, Hilda Aprilia, dan Nazma Ramadani Putri.

Ketua Pelaksana PkM Tanggap Darurat Bencana USU Posko Sipirok, Dr. Oding Affandi, menjelaskan bahwa bantuan kepada penyintas bencana juga dilaksanakan melalui skema PkM yang ditugaskan oleh Kementerian Dikti Saintek kepada USU. Program tersebut meliputi penyaluran logistik kebutuhan dasar, layanan kesehatan darurat, pendampingan psikososial dan trauma healing bagi kelompok rentan, serta pendidikan darurat melalui kegiatan belajar dan bermain bagi anak-anak terdampak.

USU melalui Posko USU Peduli juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Dikti Saintek, Universitas Graha Nusantara (UGN), Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) sebagai perguruan tinggi pendukung, serta seluruh relawan dan donatur yang terlibat. Kolaborasi lintas institusi ini diharapkan terus berlanjut guna mempercepat pemulihan masyarakat terdampak.

Ketua LPPM UGN, Syafiuddin, mengungkapkan bahwa kerusakan di Desa Hutagodang tergolong parah. Hampir seluruh rumah terdampak banjir dengan genangan lumpur mencapai lebih dari 0,5 meter. Ia menekankan pentingnya perhatian berkelanjutan dari pemerintah dan sektor swasta, khususnya dalam pemulihan perumahan, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian warga hingga tahun 2026.

Sementara itu, Ameilia Zuliyanti Siregar, dosen Fakultas Pertanian USU yang juga putri daerah Batang Toru, menyampaikan harapannya agar para penyintas tidak ditinggalkan dalam proses pemulihan. Ia mendorong percepatan bantuan pertanian, termasuk penyediaan benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta perbaikan infrastruktur agar masyarakat dapat kembali bangkit melalui sektor pertanian. (Id06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE