MEDAN (Waspada.id): Pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat, kebutuhan layanan kesehatan masyarakat tidak hanya berhenti pada pengobatan darurat, tetapi juga pada upaya pemulihan jangka menengah.
Menjawab tantangan tersebut, Tim Satuan Tugas (Satgas) USU Peduli menghadirkan layanan kesehatan terpadu sekaligus memperkuat kapasitas layanan kesehatan desa melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Bencana.
Kegiatan yang berlangsung selama 22–29 Desember 2025 ini tidak hanya memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis, tetapi juga menekankan deteksi dini penyakit serta keberlanjutan pelayanan kesehatan pascabencana. Tim medis USU Peduli menyasar kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, ibu-ibu, dan masyarakat umum yang terdampak banjir.
Sejumlah desa menjadi lokasi pelayanan, di antaranya Desa Paya Perupuk, Desa Lama Baru (Kecamatan Sei Lepan), Desa Pekubuan, dan Desa Cempa (Kecamatan Hinai). Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat—penyakit yang kerap meningkat pascabanjir akibat perubahan pola hidup dan kondisi lingkungan.
Selain layanan medis langsung, Tim USU Peduli juga memperkuat peran kader kesehatan desa. Pada Rabu, 24 Desember 2025, obat-obatan diserahkan kepada kader kesehatan di Desa Lama Baru agar pelayanan kesehatan dasar tetap berjalan meski tim relawan telah menyelesaikan tugas lapangan.
Langkah pencegahan juga menjadi perhatian melalui pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kantor Desa Paya Perupuk. Pemeriksaan ini diikuti dengan edukasi singkat mengenai pola hidup bersih dan sehat, sebagai upaya mengurangi risiko penyakit jangka panjang pascabencana.
Upaya keberlanjutan semakin diperkuat dengan penyerahan bantuan alat kesehatan ke Puskesmas Pantai Cermin dan Kantor Desa Paya Perupuk pada 29 Desember 2025. Bantuan tersebut meliputi tensimeter, stetoskop, alat pemeriksaan gula darah, perlengkapan medis, serta obat-obatan untuk menggantikan alat yang rusak akibat terendam banjir.
Melalui pendekatan yang menyeluruh—mulai dari layanan medis, edukasi, hingga penguatan fasilitas kesehatan—USU Peduli menegaskan peran perguruan tinggi tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai mitra strategis masyarakat dan pemerintah daerah dalam pemulihan kesehatan pascabencana. (id23)
