MEDAN (Waspada): Sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengembangan bisnis peternakan domba dan kambing di Indonesia terwujud dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Universitas Sumatera Utara (USU) dan PT. Agro Sindo International.
Acara penting ini berlangsung di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua institusi pada Rabu kemarin.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Sumatera Utara, yakni Wakil Rektor III, Prof. Dr. Apt. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, M.Si., Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S., dan Wakil Dekan III, Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si. Dari PT. Agro Sindo International, hadir Rafee Eunos (CEO), Drh. Benedictus Bobby Chrisenta (COO), dan Alween Ong (CCO). Penandatanganan MOU dan paparan tentang rencana strategis kolaborasi ini dipimpin oleh Rafee Eunos dan Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan.
Kolaborasi untuk Pendidikan dan Penelitian Penandatanganan MOU ini menandai awal dari kemitraan jangka panjang antara dua institusi terkemuka, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang peternakan domba dan kambing. Kedua pihak sepakat untuk saling berbagi sumber daya dan pengetahuan guna meningkatkan mutu pendidikan di USU serta memberikan kontribusi signifikan pada kemajuan peternakan di Indonesia, khususnya yang berstandar internasional.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan tonggak sejarah baru bagi Universitas Sumatera Utara.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di bidang peternakan, terutama pada sektor kambing dan domba yang memiliki potensi besar di Indonesia. Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lulusan yang kompeten, tetapi juga untuk mendorong inovasi dalam penelitian yang akan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, USU memiliki tanggung jawab besar dalam mengembangkan penelitian berbasis solusi yang dapat diterapkan di lapangan. Kerja sama dengan PT. Agro Sindo International akan membuka jalan bagi penelitian yang lebih aplikatif, sehingga para peneliti dan mahasiswa dapat terlibat langsung dalam pengembangan peternakan modern dengan pendekatan teknologi terbaru.
Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Bisnis
Kerja sama ini tidak hanya berhenti pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga mencakup pengabdian kepada masyarakat. Salah satu aspek yang diutamakan adalah bagaimana hasil penelitian dari USU dapat diterapkan langsung di masyarakat, khususnya dalam bidang peternakan kambing dan domba. PT. Agro Sindo International, sebagai salah satu perusahaan peternakan terbesar di Sumatera Utara, siap menjadi mitra dalam pengabdian kepada masyarakat, baik dalam bentuk pelatihan, penyuluhan, maupun pengembangan bisnis peternakan.
CEO PT. Agro Sindo International, Rafee Eunos, dalam presentasinya menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat sektor peternakan di Sumatera Utara, serta mendorong lahirnya bisnis-bisnis baru yang berbasis pada teknologi dan inovasi peternakan. “Kami percaya bahwa dengan kolaborasi antara akademisi dan praktisi, kita bisa menciptakan ekosistem peternakan yang lebih maju, yang bukan hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pada kualitas dan sustainability,” kata Rafee.
PT. Agro Sindo International sendiri telah dikenal luas dalam bidang peternakan domba dan kambing, dengan menerapkan standar peternakan yang tinggi. Perusahaan ini telah banyak bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan peternakan di Indonesia, dan dengan adanya MOU ini, diharapkan dapat melahirkan terobosan-terobosan baru di bidang tersebut.
Standar Internasional untuk Peternakan Kambing dan Domba
Salah satu tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk mengembangkan peternakan domba dan kambing yang berstandar internasional.
Hal ini tidak hanya mencakup standar teknis dalam proses pemeliharaan dan produksi, tetapi juga mencakup aspek lingkungan dan kesejahteraan hewan yang menjadi fokus utama dalam industri peternakan global saat ini.
Dengan bantuan USU sebagai lembaga akademis, PT. Agro Sindo International berkomitmen untuk menerapkan pendekatan-pendekatan berbasis penelitian dalam peternakan mereka, sehingga mampu bersaing di pasar global. Beberapa inovasi yang akan dikembangkan melalui kerja sama ini meliputi penerapan teknologi digital dalam manajemen peternakan, peningkatan kualitas pakan, serta teknik pemuliaan yang lebih efektif untuk meningkatkan produktivitas ternak.
“Kami ingin membangun industri peternakan yang tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas, dan ini membutuhkan kolaborasi erat dengan institusi pendidikan seperti USU,” tambah Drh. Benedictus Bobby Chrisenta, COO PT. Agro Sindo International.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Tentu saja, kerja sama ini bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah adaptasi teknologi di kalangan peternak lokal.
Banyak peternak di Indonesia yang masih menggunakan metode tradisional, sehingga perlu waktu untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan teknologi baru. Namun, kedua belah pihak optimis bahwa dengan program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan yang baik, tantangan ini dapat diatasi.
“Kita harus memulai dengan membangun kesadaran di masyarakat bahwa peternakan modern adalah masa depan, dan kita harus siap untuk berubah,” tegas Alween Ong, CCO PT. Agro Sindo International.
Penandatanganan MOU antara Universitas Sumatera Utara dan PT. Agro Sindo International ini merupakan langkah besar menuju pengembangan peternakan domba dan kambing yang berstandar internasional. Dengan menggabungkan kekuatan antara dunia akademis dan praktisi industri, diharapkan kerja sama ini dapat memberikan kontribusi besar dalam memajukan sektor peternakan di Indonesia. Kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat pendidikan dan penelitian di USU, tetapi juga akan memberikan dampak nyata bagi pengembangan bisnis peternakan yang lebih modern, inovatif, dan berkelanjutan.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak dalam membangun masa depan peternakan yang lebih baik dan kompetitif di kancah internasional, serta membawa manfaat yang besar bagi petani lokal dan perekonomian daerah.(cbud)
