Scroll Untuk Membaca

Medan

USU Tambah Lima Guru Besar, Prof Muryanto Amin: Transformasi Menuju Impactful Research University

USU Tambah Lima Guru Besar, Prof Muryanto Amin: Transformasi Menuju Impactful Research University
Rektor USU Prof Muryanto Amin bersama kelima guru besar. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menambah deretan akademisi berprestasinya dengan mengukuhkan lima Guru Besar Tetap melalui Upacara Pengukuhan Guru Besar USU. Berlangsung di Gelanggang Mahasiswa USU, pada Selasa (21/10/2025).

Mereka adalah Prof. Dr. Budi Utomo, S.P., M.P.; Prof. Dr. Arida Susilowati, S.Hut., M.Si.; Prof. Dr. Rudi Hartono, S.Hut., M.Si.; Prof. Dr. Ir. Muhdi, S.Hut., M.Si., IPU., ASEAN Eng.; serta Prof. Dr. Vivi Gusrini Rahmadani, M.Sc., M.A., Psikolog.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Kelima guru besar tersebut berasal dari Fakultas Kehutanan dan Fakultas Psikologi USU, dua bidang strategis yang berperan penting dalam keberlanjutan lingkungan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui riset-riset aplikatif yang mereka hasilkan, pengukuhan ini menegaskan arah transformasi USU menuju universitas riset berdampak (impactful research university).

Dalam sambutannya, Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025, USU telah mengajukan 56 usulan Guru Besar, dengan 16 Surat Keputusan yang telah diterbitkan. Hingga saat ini, 230 dosen USU telah memperoleh SK Guru Besar, dan 223 di antaranya telah dikukuhkan sebagai anggota Dewan Guru Besar.

“Setiap guru besar harus menjadi pusat inovasi tridarma yang integratif. Perguruan tinggi harus menjadi ruang berpikir yang netral dan interdisipliner,” tegasnya.

Prof. Muryanto juga menyoroti pentingnya kesiapan dosen menghadapi transformasi global dan perubahan kompetensi masa depan. Ia menekankan bahwa guru besar harus mampu menyesuaikan kurikulum, riset, dan model pembelajaran sesuai konteks sosial mahasiswa serta kebutuhan industri masa depan.

Dalam pidato pengukuhannya berjudul Pendekatan IPTEK dalam Rehabilitasi dan Restorasi Hutan, Prof. Budi Utomo menyoroti pentingnya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rehabilitasi dan restorasi hutan, khususnya di wilayah tangkapan air Danau Toba. Ia menegaskan bahwa keberhasilan reboisasi tidak hanya ditentukan oleh penanaman, tetapi juga oleh keberlanjutan pemeliharaan dan kolaborasi lintas sektor.

“Jika dilakukan dengan perawatan berkelanjutan, reboisasi bukan hanya menumbuhkan pohon, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan masa depan lingkungan kita,” ujarnya.

Prof. Arida Susilowati menekankan pentingnya kehutanan presisi yang mengintegrasikan genomika dan biodiversitas untuk menciptakan pengelolaan hutan yang efisien dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Sementara Prof. Rudi Hartono memaparkan riset tentang rekayasa material bambu melalui teknologi modifikasi kayu untuk menghasilkan papan laminasi dengan mutu tinggi dan nilai ekonomi berkelanjutan.

Prof. Muhdi dalam pidatonya mengangkat pentingnya praktik pemanenan hasil hutan yang ramah lingkungan sebagai kunci menuju pengelolaan hutan produksi berkelanjutan.

Sedangkan Prof. Vivi Gusrini Rahmadani menjembatani ranah psikologi dan budaya dalam konteks kepemimpinan modern melalui konsep engaging leadership dan nilai-nilai lokal “diuwongke”, yang menekankan kemanusiaan dan empati dalam memimpin.

Pengukuhan kali ini menandai langkah konkret USU dalam mempercepat transformasi tridarma dan memperkuat posisi sebagai universitas yang impactful dan berdaya saing global. Setiap guru besar diharapkan menjadi penggerak perubahan yang memastikan hasil riset dan pengajaran memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.(id14)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE