Scroll Untuk Membaca

Medan

USU Tuan Rumah Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS”, Hadirkan Slank Hingga Fadli Zon

USU Tuan Rumah Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS”, Hadirkan Slank Hingga Fadli Zon
Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS” Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS” di Medan pada 7–8 November 2025. Kegiatan yang diinisiasi bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) ini merupakan platform nasional yang mempertemukan akademisi, peneliti, musisi, seniman, mahasiswa, dan generasi muda dalam ekosistem kreatif yang menggabungkan ide, inovasi, karya artistik, riset akademik, serta narasi kebangsaan.

Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. menyambut baik pelaksanaan festival ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi ruang ekspresi generasi muda dalam menumbuhkan sikap patriotik dan nasionalisme melalui musik dan aktivitas kreatif.
“USU mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan bersama MRPTNI. Harapannya, mahasiswa tidak hanya terhibur, tetapi juga terinspirasi untuk berbuat terbaik bagi bangsa dan negara. Semoga kegiatan ini berjalan sukses serta memberi dampak positif bagi generasi muda Indonesia,” ujar Prof. Muryanto.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Festival Gema Kampus merupakan kolaborasi USU, MRPTNI, Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), serta Universitas Prima Indonesia (UNPRI). Inisiatif ini menegaskan bahwa patriotisme bukan sekadar slogan, tetapi sesuatu yang harus diproduksi, diolah, dan diekspresikan melalui kerja intelektual dan energi kreatif kampus.

Rangkaian acara dimulai pada 7 November 2025 di UNPRI melalui Coaching Clinic Music Scoring yang menghadirkan sesi teknis produksi musik digital untuk mahasiswa dan talenta muda kreatif. Kegiatan ini menjadi ruang pendidikan teknikal yang menegaskan pentingnya komposisi audio dan scoring sebagai medium ekspresi kebangsaan dalam era visual–sonik.

Pada 8 November 2025, kegiatan berlangsung penuh di lingkungan USU. Sejak pagi, Lapangan Mini Stadion USU akan menjadi ruang Pameran Inovasi dan Pop Art Market, mempertemukan produk kreatif, eksperimen visual, serta wirausaha mahasiswa.

Sementara itu, Auditorium USU menjadi panggung Dialog Kebangsaan “Ekspresi Kita” bertema “Musik Menjangkau Jiwa” dengan narasumber Bimbim Slank, Alffy Rev, Shanna Shannon, Novia Bachmid, dan Prof. Muryanto Amin, dipandu oleh Dr. Ngatawi Al Zastrouw.

Pada siang hari, kegiatan berlanjut ke Aula DLCB Gedung Rektorat USU lantai 8 untuk Rector’s Expressions (REx) #2 bertema “Inovasi Energi dan Rekonstruksi Budaya untuk Peradaban Berkelanjutan”. Forum ini menghadirkan presentasi para pemenang Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Nasional dari jenjang S1, S2, dan S3, serta Dialog Interaktif dengan para rektor dan pimpinan perguruan tinggi negeri se-Indonesia.

Dialog menghadirkan narasumber nasional seperti Aris Marsudiyanto, SE, MM (Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus RI), Dr. Fadli Zon, M.Sc. (Menteri Kebudayaan RI), Dr. Dany Amrul Ichdan (Wakil Direktur Utama PT. Mind ID), serta dimoderatori oleh Prof. Dr. Garuda Wiko, SH, M.Si. (Rektor Universitas Tanjungpura). Acara dibuka oleh Prof. Dr. Muryanto Amin dan Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT (Ketua MRPTNI).

Puncak festival akan berlangsung pada malam hari melalui Konser Musik Kebangsaan “Musik Perajut Jiwa” di Lapangan Mini Stadion USU. Konser ini menampilkan kolaborasi artistik dari D’Lanun, Alffy Rev, Once Mekel, Shanna Shannon, Novia Bachmid, Ki Ageng Ganjur (KAG), Dwiki Dharmawan, dan Slank, yang menutup festival dengan pertunjukan penuh energi dan narasi kebangsaan oleh Dr. Ngatawi Al Zastrouw.

Ketua MRPTNI Prof. Eduart Wolok menegaskan bahwa generasi kampus bukan sekadar konsumen identitas, melainkan produsen nilai-nilai kebangsaan. “Generasi kampus menafsir bangsa melalui musik, inovasi, dan riset. MRPTNI ingin memastikan energi kreatif itu bertumbuh dan terkawal,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Muryanto Amin menekankan bahwa kampus adalah ruang hidup kebangsaan. “USU memandang kebangsaan bukan slogan, tetapi practice of nationhood yang dilakukan melalui karya, kreativitas, inovasi, dan keberanian mencipta,” tegasnya.

Para musisi turut menyampaikan pandangan mereka. Once Mekel menyebut musik sebagai memori kolektif bangsa, Kaka Slank menegaskan bahwa kekuatan Indonesia ada pada solidaritas, dan Alffy Rev menyoroti bahwa desain suara dapat menjadi strategi kebudayaan bagi generasi digital.

Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS” yang didukung oleh Gerakan Kebangsaan “Akar Indonesia” menjadi ruang bersama di mana akademia, industri kreatif, musisi, dan mahasiswa berjalan dalam satu spektrum yang sama.

Patriotisme dalam festival ini bukan sekadar slogan, tetapi tindakan nyata melalui karya dan kolaborasi lintas generasi.(id14)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE