MEDAN (Waspada): Pembajakan akun WhatsApp (WA) masih saja terjadi di tengah-tengah masyarakat dengan modus meminjam uang kepada orang-orang yang ada di daftar kontak korban yang akun WA-nya diretas.
Keresahan kasus penipuan tersebut terjadi dialami beberapa pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Kota Medan yang dimintai bantuan uang oleh akun milik Ketua Komisi Fatwa MUI Medan, Dr. M. Amar Adly yang telah dibajak.
Dari WA Grup Pengurus MUI Kota Medan, Jumat (26/1), Dr M Amar Adly memberitahukan kalau nomor WA telah dibajak dan meminta untuk tidak merespon permintaan apapun dari pembajak. Meski beberapa pengurus MUI telah menerima pesan pembajak mengatas namanya Ustadz Amar Adly untuk diminta kirimi pinjaman uang Rp 2 juta dengan alasan biaya berobat saudaranya yang sakit.
Menanggapi keresahan para ulama tersebut, Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr Hasan Matsum, MAg, meminta pihak kepolisian dapat berikhtiar melakukan penangkalan bahkan penindakan hukum bagi pelaku penipu-penipu di akun WA dengan melakukan penyadapan percakapan, pembajakan, menguntit, dan lain sebagainya.
“Ini sangat meresahkan masyarakat, seharusnya ada upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk menangkal kasus penipuan ini melalui WA. Tangkap jaringan penipu melalui media sosial,” ujarnya kepada Waspada, Minggu (29/1).
Selain pihak kepolisian, dikatakan Hasan Matsum, penyedia provider seluler juga dapat memberikan informasi ke masyarakat umum bagaimana caranya menangkal dan menghindari penipuan pembajakan nomor WA dan pesan di Media Sosial lainnya.
“Karena ada saja modus yang pelaku pakai untuk melakukan penipuan seperti meminta bantuan korban bencana, biaya perobatan dan modus bantuan lainnya. Dan juga tidak sedikit yang tertipu dengan mengirimkan sejumlah uang kepada pelaku karena menggunakan nomor dari yang telah dibajak,” ungkap Hasan Matsum.
Ia juga mengimbau kepada segenap pengurus MUI Kota Medan dan seluruh masyarakat Kota Medan untuk tidak menanggapi permohonan hutang Uang atau pinjaman dalam bentuk lainnya yg mengatasnamakan salah seorang nama yang ada dalam kontak handphone. “Segeralah klarifikasi kepada yang bersangkutan. Jangan mudah percaya dengan pesan-pesan yang mencurigakan apalagi isi pesan meminta dan meminjam uang dengan alasan apapun,” tutur Hasan Matsum. (h01)
Teks
Pesan penipuan pembajak WA pengurus MUI Kota Medan. Waspada/ist