MEDAN (Waspada.id): Wali Kota Medan Rico Waas diwakili Sekda Wiriya Alrahman didampingi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dr.Adlan meresmikan satu Pesantren Tahfidz serta Musholla Allahu Ahad yang terletak di Kompleks Perumahan IDI Raya, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat (5/9/2025).
Adapun Pesantren Tahfidz ini dibangun oleh keluarga almarhum Prof.Dr.dr.Marwali Harahap dengan arsitektur modern. Memiliki ruang belajar, asrama dan satu mushalla. Khusus diwakafkan kepada Yayasan Ibnu Mas’ud pimpinan Ustadz Firmansyah Waruwu MA untuk dikelola dan dikembangkan.
Selain menghafal Al Quran, pesantren ini juga mendidik santrinya memahami isi kandungan Al Qur’an, bisa membaca kitab kuning, dan bisa berbahasa Arab dan Inggris.
Acara yang dirangkai dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, berlangsung khidmat dihadiri para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, ratusan anggota Pengajian Kaum ibu Kota Medan Sumatera Utara dan anak-anak yatim.

Rico Waas dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Dr.Adlan mengatakan, kehadiran Pesantren Tahfidz Allahu Ahad
membawa angin segar bagi generasi muslim di masa depan.
“Kehadiran Pesantren Allahu Ahad bukan hanya tempat pendidikan agama, akan tetapi juga menjadi pusat pembinaan akhlak, moral dan cahaya ilmu yang akan menerangi generasi kita dimasa depan,” tuturnya.
Pemko Medan, kata Rico Waas, senantiasa memberi perhatian di bidang pendidikan, termasuk pendidikan keagamaan.
“Kami menyadari bahwa pembangunan fisik tanpa diimbangi pendidikan ilmu agama dan akhlak, tidak akan melahirkan masyarakat yang beradab. Oleh karena itu, keberadaan Pesantren Tahfidz Allahu Ahad ini adalah langkah penting dalam pendidikan generasi qur’an, generasi yang bukan hanya cerdas secara kontekstual tapi juga kokoh dalam iman santun dalam akhlak serta kuat dalam prinsip kebangsaan,” ujarnya.
Rico Waas berharap Pesantren Tahfidz Allahu Ahad akan menjadi pusat peradaban Islam di lingkungan ini khususnya Kota Medan tercinta.
Salah seorang ahli waris keluarga Alm. Prof. Marwali Harahap, Dr. Eva Miranda selaku anak mengungkapkan, empat bulan sebelum ayahandanya berpulang (September 2013) berpesan untuk mendirikan satu masjid sebagai rumah di surga. Namun dengan rentang waktu cukup lama baru sekarang niatnya terwujud.
“Saat niat mendirikan masjid akan dilaksanakan ternyata masyarakat sekitar telah membangunnya, karenanya saran warga agar mendirikan pesantren Allahu Ahad beserta fasilitas mushalla, walaupun butuh waktu lama, namun berkat bantuan semua pihak bisa terwujud,” ungkapnya.
Eva Miranda menyebutkan, peletakan batu pertama Pesantren Tahfiz Allahu Ahad ini dilakukan 19 Januari 2025. Dan telah diwakafkan di depan Ketua KUA Kota Medan 4 September 2025 ditujukan kepada Yayasan Ibnu Mas’ud bin Ahmad Abbas pimpinan Ustadz Firmansyah Waruwu MA.
Ust. Firmansyah Waruwu dalam keterangannya menuturkan Pesantren Tahfidz Allahu Ahad berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 800 M2, di Simalingkar B Kompleks IDI Raya. Terdiri dari bangunan tiga ruang kelas, asrama 2 tingkat, dan satu mushalla.
“Mudah-mudahan Tahfidz Mah’ad Pondok Pesantren Allahu Ahad insya Allah akan melahirkan anak-anak didik yang hafidz qur’an dan paham membaca kitab-kitab kuning, bisa berbahasa Arab dan Inggris,” sebutnya.
Di pesantren ini, kata Firmansyah juga mempelajari pelajaran bidang formal dengan ijazah formal setingkat SMP IT (Islam Terpadu) dan para santri tinggal di asrama.
Ust. Firmansyah mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan pesantren tahfidz ini, karena saat ini masih memiliki tempat yang terbatas di mana hanya menerima 30 santri laki-laki per tahunnya.
“Kami juga masih menerima bantuan wakaf, infak kaum muslimin/muslimat di manapun berada dan bersama-sama membangun manusia qur’ani,” pesan Ketua Yayasan Ibnu Mas’ud sekaligus Nazir Pesantren Tahfidz Allahu Ahad Ustadz Firmansyah Waruwu.(id23)