Scroll Untuk Membaca

Medan

Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Jalan William Iskandar

Kecil Besar
14px

MEDAN, (Waspada); Warga keluhkan tumpukan sampah yang berada di Jalan William Iskandar Medan Estate tepatnya di depan gedung MMTC, Minggu (31/12).

Tumpukan sampah ini juga menjadi sorotan pengendara dan pedagang kaki lima yang berada di sana.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Jalan William Iskandar

IKLAN

Rustam (40) menyampaikan kekecewaannya terhadap bau dan kondisi tumpukan sampah yang belum diangkut.

Ia mengungkapkan, “Dari jauh-jauh hari nak sudah numpuk, saya memang sering nongkrong jualan di sini, risih mata memandangnya,” ungkapnya.

Tidak hanya Rustam, warga yang berjalan kaki pun juga terlihat menutup hidung menggunakan jilbabnya di tengah sampah plastik dan sisa makanan yang berserakan.

Menanggapi keluhan tersebut, kekurangan tempat pembuangan sampah yang layak digunakan disoroti sebagai penyebab masyarakat membuang sampah sembarangan, menumpuk di pinggiran jalan yang ramai.

Rustam mengatakan bahwa lahan pembuangan sudah penuh, terutama dengan adanya proyek pembangunan di sekitar area tersebut.

“Pembuangan sampah ke tempat itu, kapasitas lahan sudah habis, sekarang itu dalam kondisi darurat sebenarnya. Timbunan yang lama tertumpuk malah di tumpuk sampah lagi, di tambah ada proyek pembangunan di sana, pasti sangat mengganggu aktivitas para pekerja,” katanya.

Bukan hanya masalah tempat pembuangan sampah, tetapi juga juga produksi sampah yang meningkat setiap harinya.

Pedagang dan warung-warung ikut serta dalam memperparah keadaan dengan membuang sampah ke tempat tersebut.

Jainal, salah seorang seorang warga lainnya juga menyampaikan permasalahan sampah memang tidak terlepas dari kedisiplinan masyarakat.

Ia pun berharap agar kesadaran warga meningkat untuk membuang sampah pada tempatnya, mengingat dampak negatifnya terhadap lingkungan.

“Yang jadi masalah itu adalah kesadaran warga untuk tidak membuang pada tempatnya, karena hal tersebut selain merugikan orang lain dan merusak lingkungan sampai daerah sini sering banjir, dan bapak meminta sekiranya agar pemerintah lebih memperhatikan kebersihan kota terutama di pinggiran kota ini,” ucapnya.

Pak Jainal menutup dengan mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kebersihan kota, terutama di pinggiran kota yang sering menjadi tumpukan sampah.

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah sampah berserakan menjadi isu serius yang perlu penanganan.

Para ahli lingkungan menyoroti dampak dari peningkatan jumlah sampah berserakan, termasuk pencemaran tanah dan air, merugikan ekosistem lokal, serta membahayakan flora dan fauna setempat.

Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Jalan William Iskandar

Pentingnya kesadaran masyarakat dan langkah konkret dari pemerintah menjadi krusial dalam mengatasi masalah ini.

Beberapa penanganan yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut.

  1. Penempatan Tempat Sampah Strategis:
    Tempat sampah umum sebaiknya ditempatkan di lokasi strategis di sepanjang pinggir jalan, terutama di area publik yang sering dilewati oleh pejalan kaki. Pemilihan lokasi yang tepat dapat mengurangi kemungkinan orang untuk membuang sampah sembarangan.
  2. Edukasi Masyarakat:
    Melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari sampah berserakan. Informasi mengenai cara pembuangan sampah yang benar dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mengubah perilaku masyarakat.
  3. Penegakan Peraturan :
    Penerapan aturan dan sanksi bagi pelanggaran pembuangan sampah sembarangan dapat menjadi dorongan untuk masyarakat agar lebih patuh terhadap tata cara pembuangan sampah yang benar. Penegakan hukum yang konsisten dapat memberikan efek jera.
  4. Penggunaan Tempat Sampah yang Ramah Lingkungan:
    Menyediakan tempat sampah yang ramah lingkungan, seperti tempat sampah daur ulang atau tempat sampah dengan desain yang menarik. Hal ini dapat meningkatkan motivasi masyarakat untuk menggunakan tempat sampah dengan benar.
  5. Kerjasama dengan Bisnis Lokal:
    Melibatkan bisnis lokal untuk mendukung inisiatif kebersihan lingkungan. Mungkin ada insentif atau kolaborasi untuk memastikan bahwa bisnis ikut berperan dalam menjaga kebersihan sekitar lokasinya.
  6. Program Daur Ulang:
    Mendorong program daur ulang di tingkat lokal untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Ini dapat melibatkan kerjasama dengan lembaga daur ulang atau pengumpulan barang bekas.
  7. Partisipasi Komunitas:
    Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan di sepanjang pinggir jalan. Ini dapat dilakukan melalui kegiatan bersih-bersih rutin atau program sukarelawan.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE