MEDAN (Waspada): Warga Kelurahan Jalan Pembangunan Gang Ruriz I dan Gang Pisang, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia mengeluhkan terjadinya banjir setiap musim penghujan turun dan air Perumda Tirtanadi yang selalu kotor dan tidak mengalir pada tengah malam.
Hal ini terungkap saat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara DPRD Sumut) dari Fraksi Partai NasDem dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut II meliputi Kota Medan 10 Kecamatan, dr Tuahman Franciscus Purba M.Kes S.An menggelar Reses I Tahun Sidang IV 2022-2023 di Gang Ruriz I, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia.
Kegiatan Reses I Tahun Sidang IV 2022-2023 itu diselenggarakan mulai 24 November 2022 hingga 3 Desember 2022. Hadir pada kesempatan tersebut, Sekretaris Camat Medan Helvetia, Lurah Helvetia Timur, Teguh Sujatmiko, Perwakilan UPT Dinas Pekerjaan Umum Medan Selatan Ardiansyah Siregar, Perwakilan Perumda Tirtanadi Cabang Sei Agul, Dinas Sosial dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Discapil) Kota Medan.
Pada kesempatan itu, warga Jalan Pembangunan Yopi dan Jimtong Simamora mengungkapkan bahwa daerah mereka kerap dilanda banjir jika hujan mengguyur deras. Hal ini disebabkan, drainase yang ada di daerah itu tidak lagi mampu menampung debit air akibat sedimen yang telah menebal didasar drainase.
Selain itu, lanjut keduanya, daerah resapan juga sudah tak ada lagi akibat dibangunnya perumahan. Kemudian, drainase yang ada disini juga sudah ditutup.
Sehingga air yang tergenang sulit masuk kedalam drainase.
Tak hanya itu, tambah Yopi dan Jimtong, luapan Sungai Sei Sikambing juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Jalan Pembangunan, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia.
“Gang yang ada di Jalan Pembangunan ini, jika hujan deras turun maka selalu banjir. Apalagi banjir yang melanda Kota Medan baru-baru ini. Tinggi banjir mencapai lutut orang dewasa,” cetus Yopi dan Jimtong dihadapan para peserta reses.
Maka dari itu, lanjut keduanya, warga Jalan Pembangunan, Kelurahan Helvetia Timur meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk melakukan pengorekan endapan drainase dan Sungai Sei Sikambing agar air bisa langsung mengalir ke arah sungai. Tidak menggenangi rumah warga dan jalan.
“Yang lebih menyedihkan lagi bagi kami warga disini, jika terjadi banjir seperti baru-baru ini, tidak satupun perwakilan pemerintah dari Kelurahan, Kecamatan maupun Walikota Medan yang turun meninjau. Apalagi memberikan bantuan. Kami berupaya sendiri dalam melawan banjir. Dimana perhatian pemerintah kepada warga disini,” tandas keduanya.
Hal senada juga dikatakan dikatakan salah seorang warga Jalan Pembangunan lainnya yakni Tunggul Siregar yang mendeksa agar Pemko Medan beserta Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II segera melakukan pengorekan Sungai Sei Sikambing.
“Rakyat tidak tahu menahu itu tanggungjawab siapa, namun yang pasti pemerintah harus peka dan bergerak cepat mengatasi masalah banjir di Medan. Setiap musim hujan tiba, rakyat disini sudah cemas. Sampai kapan warga merasakan penderitaan seperti ini,” ketusnya.
Tunggul juga mengungkapkan, bahwa air bersih yang disalurkan Perumda Tirtanadi saat tidak bersih. Apalagi banjir terjadi. Air keruh dan berlumpur.
Tak hanya itu, lanjut Tunggul, setiap tengah malam juga air dirumah warga selalu tidak mengalir.
“Jelas kondisi ini menambah penderitaan warga. Apalagi soal air bersih. Sudah puluhan tahun juga tidak terselesaikan oleh Tirtanadi. Jika tanya, hanya sebatas jawaban saja tanpa ada solusi. Sampai sekarang air dari mereka (Tirtanadi,red) keruh dan terkadang berlumpur serta bau,” tukasnya.
Merespon hal itu, Perwakilan UPT Dinas PU Kota Medan Ardiansyah Siregar mengatakan Pemko Medan saat ini sedang melakukan melakukan pengorekan dan pelebaran sungai yang di Kota Medan, termasuk aliran Sungai Sei Sikambing.
“Pak Walikota Bobby Nasution telah meminta BWSS II turun untuk membuat bronjong, pelebaran dan pengorekan sungai. Jadi bapak/ibu mohon bersabar. Untuk aliran Sungai Sei Sikambing di daerah ini dan kondisi drainase, setelah acara ini akan kita tinjau langsung kondisinya,” papar Ardiansyah.
Hal yang sama juga dikatakan Anggota DPRD Sumut, dr Tuahman Purba yang mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulangkali mendesak BWSS II untuk segera melakukan pengorekan, membuat bronjong maupun pelebaran seluruh sungai yang ada di Kota Medan.
“Desakan agar BWSS II segera melakukan pengorekan, pelebaran dan membuat bronjong sungai yang ada di Kota Medan jauh sebelum banjir yang baru saja melanda kota ini terjadi.
Bahkan DPRD Sumut juga telah menyampaikan keras hingga ke Kementerian PUPR di Jakarta. Sebab, BWSS II di bawah naungan kementerian atau Pemerintah Pusat bukan Pemprovsu atau Pemko Medan,” terang Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut ini.
Oleh sebab itu, lanjut Tuahman, meminta kepada warga untuk bersabar karena Walikota Medan Bobby Nasution sedang bekerja melakukan yang terbaik bagi kota ini, agar tidak banjir lagi.
“Mohon bersabar bapak/ibu. Kita doakan saja Pak Bobby dengan seluruh jajaran cepat menyelesaikan permasalahan banjir di Kota Medan,” imbuhnya.
Sementara itu, sambung Tuahman, untuk persoalan air Perumda Tirtanadi yang selalu mati saat tengah malam dan kotor, usai kegiatan reses ini, dirinya akan langsung berbicara dengan Dirut Tirtanadi Kabir Bedi untuk meminta keterangan dan solusi terkait persoalan air bersih di Kota Medan.
“Usai reses ini, saya akan berbicara dengan Pak Dirut Tirtanadi. Apa sebenarnya persoalan yang dihadapi sehingga air kerap tidak mengalir setiap tengah malam dan keruh,” pungkas Tuahman. (cpb)