MEDAN (Waspada): Warga Medan Kota mengaku masih belum mengetahui cara berobat gratis dengan program Universal Health Covarage (UHC). Sebab saat berobat di rumah sakit, tidak ada sosialisasi yang diberikan terkait pelayanan kesehatan gratis hanya dengan membawa KTP.
Hal tersebut diungkapkan Salman warga Jln Pintu Air dalam acara reses I tahun 2024 anggota DPRD Medan, David Roni Ganda Sinaga di Jln. Pintu Air Gg.Salman Kel. Sitirejo I, Kec. Medan Kota, Sabtu (20/1). Reses juga dilakukan di Jalan Dame Simpang Titi Layang Kel. Timbang Deli, Kec. Medan Amplas.
“Kami bingung pak mau berobat gratis di rumah sakit. Karena kalau tidak ditanya, pihak rumah sakit langsung meminta tarif berobat pasien umum. Prosedurnya bagaimana kami bingung, karena kami pun hidupnya susah jadi berat kalau berobat harus berbayar,” katanya.
Sementara Nur Intan warga Gg Salman mengeluhkan air PDA. yang mengalir kerumahnya macet dan keruh. “Tolonglah pak David, mohon berikan solusinya,” ujarnya memelas.
Susi, warga Jl. Pintu Air ujung, mengeluhkan masalah lampu jalan disekitar tempat tinggalnya. “Ada beberapa titik lampu yang mati. Jadi tolonglah pak dewan, lampu jalannya dihidupkan,” ucapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, David Roni Ganda Sinaga menyatakan, program UHC dan bantuan sosial pemerintah kurang berjalan maksima dan tidak tepat sasaran.
“Untuk itu, perlu kajian ulang didalam pelaksanaannya. Sebab, apa yang diucapkan oleh Wali Kota Medan, belum bisa diaplikasikan dengan baik oleh petugas dilapangan. Sejak program UHC diluncurkan, masih banyak masyarakat kesulitan ketika mau berobat menggunakan KTP. Dan juga, penyaluran bantuan buat masyarakat miskin yang tidak tepat sasaran,” katanya.
Menurut politisi PDIP ini, untuk pemasangan lampu jalan yang mati dan air PDAM yang macet, akan segera berkoordinasi kepada OPD terkait. (h01)
Teks
Anggota DPRD Kota Medan, David Roni Ganda Sinaga saat reses di Jln. Pintu Air Gg.Salman Kel. Sitirejo I, Kec. Medan Kota, Sabtu (20/1). Waspada/ist