Scroll Untuk Membaca

Medan

Waspadai Gangguan Kesehatan Mental Pada Remaja

Waspadai Gangguan Kesehatan Mental Pada Remaja
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Masalah kesehatan mental pada remaja semakin banyak. Hal ini dikatakan Psikolog yang juga Direktur Minauli Consulting Medan, Dra Irna Minauli MSi, Senin (18/12). Sebab kasus-kasus kesehatan mental banyak dijumpai di bironya.

Akan tetapi, kesadaran remaja tentang masalah kesehatan mentalnya juga terlihat cukup tinggi sehingga mereka (remajL berusaha mencari tahu. Meski cenderung menjadi self-diagnosed, mendiagnosa diri sendiri dengan mempelajari gejala-gejala yang biasa dibahas di media sosial.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Adapula beberapa diantaranya kemudian mencoba mencari bantuan profesional seperti ke psikolog atau psikiater.

“Masalah kesehatan mental yang paling banyak muncul berupa depresi, gangguan kecemasan, melukai diri sendiri (non-suicidal self-injury) serta masalah gangguan perilaku (conduct disorder). Terdapat beragam penyebabnya tapi umumnya karena ada masalah dalam keluarga (seperti perceraian) atau masalah di sekolah (seperti perundungan atau bullying),” jelas Irna Minauli.

Lanjutnya, banyak remaja yang merasa tidak aman (insecure) terhadap dirinya, tubuhnya, pendidikan serta kondisi kehidupannya. Ditambah ketidakjelasan akan masa depan kehidupan memperparah kondisi kesehatan mentalnya.

“Selain itu, banyak remaja yang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain. Sementara, pola asuh dalam keluarga ketika dia masih kanak-kanak cenderung membuat remaja diperlakukan bak putri raja atau sang pangeran. Sehingga mereka sering tidak siap menghadapi realita di luar sana bahwa tenyata banyak yang lebih baik dibandingkan dirinya,” katanya.

Hal ini lantaran orang tua yang cenderung memfasilitasi semua keinginan anak, membuat anak tidak terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri. Anak menjadi kurang memiliki resiliensi, daya tahan untuk bangkit kembali ketika dihadapkan pada kegagalan.

“Selain itu masalah yang paling sering muncul adalah adanya gangguan perhatian atau ADHD (Attention-deficit Hyperactivity Disorder) sehingga banyak remaja yang kurang mampu memusatkan perhatiannya pada tugas akademis. Kemampuan konsentrasi yang sangat rendah karena rentang perhatian yang kurang. Akibatnya, perhatiannya sangat mudah teralihkan,” pungkasnya. (cbud)

Foto ilustrasi

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE