MEDAN (Waspada): Tingkat kriminalitas yang tinggi merupakan sinyal bahwa rakyat masih belum sejahtera.
Hal itu diutarakan H.Hidayatullah SE pada Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang berlangsung, Sabtu (4/5) di Asrama Haji Medan, Jalan AH Nasution.
“Berdasarkan data yang saya punya angka Kemiskinan di Indonesia sebesar 9,36% artinya ada sekitar 23 juta rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kalau rakyat miskin otomatis lapar kalau lapar otomatis gelap mata yang ujung ujungnya adalah kriminalitas semakin tinggi,” ujarnya.
Kemudian menurutnya masalah masih minimnya tingkat pendidikan Rakyat Indonesia, dari data yang dimiliki 63 persen penduduk Indonesia hanya bersekolah sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan di kampung- kampung ada stigma buat apa sekolah tinggi tinggi kalau nanti ujung- ujungnya hanya menjadi petani.
Padahal seharusnya negara menjamin rakyat untuk bisa hidup layak dan sejahtera, sumber daya alam kita besar, hasil laut banyak, batubara melimpah, hasil perkebunan tinggi tetapi anehnya masih banyak rakyat yang miskin. Bisa jadi negara ini salah urus atau hanya dikuasai oleh segelintir orang keluhnya.
Kader senior PKS ini juga mengajak kepada peserta Sosialisasi 4 Pilar MPR RI untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar selalu mendapatkan perlindungan dariNya dan selalu bersemangat atau optimis dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Peserta yang hadir pada Sosialisasi kali ini berasal dari tokoh muda kota Medan. Mereka merasa gembira karena bisa bertemu langsung dengan wakilnya di Senayan. “Saya merasa senang bisa hadir pada kegiatan hari ini, biasanya hanya bisa melihat ustad Hidayatullah diSosial media tetapi kali ini bisa langsung bertatap muka” jelas salah seorang peserta Sosialisasi.
Sedangkan pada pemaparannya tentang 4 Pilar MPR RI H Hidayatullah, SE mengatakan ada beberapa point penting yang terkandung di dalamnya yaitu: Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi dan Ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk Negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negaara pungkasnya. (h02)
