MEDAN (Waspada): Workshop Urban Farming Pengabdian Internasional USU dan USM dilaksanakan di School of Biological Sciences University Science Malaysia (USM), Malaysia, Senin (12/8).
Menurut Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D sebagai ketua tim pengabdian Internasional USU dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia dan Malaysia, kajian urban entomologi memiliki implikasi langsung terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan perkotaan.
Dengan mengurangi risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh serangga vektor dan merancang lingkungan yang lebih ramah lingkungan.
Penelitian ini, imbuhnya, dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup penduduk perkotaan secara keseluruhan.
Selain itu, penggunaan strategi pengendalian yang lebih berkelanjutan juga dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap biodiversitas dan ekosistem perkotaan.
Progran urban farming dapat diwujudkan dalam bentuk hidroponik, budikember, vertikultur, polibag, tanam rooftop dalam mendukung ketahanan pangan perkotaan di dua negara, Indonesia dan Malaysia.
Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc,Ph.D sebagai Ketua Tim Pengabdian Internasional dari USU didampingi anggota tim, Prof.Ir.Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D, Ir.Nismah Panjaitan, S.T, M.T, Ph.D., IPU.ASEAN Eng; Prof.Tulus,Vor.Dipl.Math., M.Si,Ph.D-Head LPPM USU.
Manakala dari Pusat Pengajian Sains Kajihayat, anggotanya terdiri atas Dr.Nik Mohd Izham Mohd Nor, Prof. Madya Ts. Dr. Abdul Hafiz Ab Majid dan Dr. Rosnida Tajuddin.
Spesis Serangga
Ketua LPPM USU, Prof. Tulus Vor.Dipl.Math., M.Si,Ph.D menyatakan, tujuan Pengabdian internasional USU dan USM adalah mengidentifikasi, mempelajari spesies serangga dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi populasi dan distribusi serangga hama melalui aktivitas urban farming (hidroponik dan budikember) di Medan-Indonesia dan Penang-Malaysia.
“Diharapkan Pengabdian Internasional sebagai Pioner Pengabdian Internasional USU dan USM dapat ditindaklanjuti dalam kegiatan lainnya ke depan,” ucap Dr Nik Izham, selaku ketua tim dari SBS USM.
Program ini diresmikan oleh Dekan, Pusat Pengajian Sains Kajihayat, Universiti Sains Malaysia, Prof. Dato’ Dr. Amirul Al-Ashraf Abdullah.
Menurut beliau, hidroponik merupakan satu kaedah menanam tumbuhan tanpa tanah, berada di garis depan revolusi ini.
Dengan menggunakan penyelesaian air yang kaya dengan nutrien, hidroponik membolehkan kita menanam tanaman dalam persekitaran bandar, terutama di kawasan perumahan datar dan juga kawasan perumahan yang padat. Yakni, dengan memaksimalkan ruang dan sumber yang tersedia.
Teknik ini bukan saja meningkatkan hasil pengeluaran tanaman, tetapi juga mengurangi penggunaan air dan menghilangkan keperluan untuk kegunaan racun perusak, menjadikannya ia satu pilihan yang mampan untuk komunitas kita.
Menurut Prof.Zulkifli Nasution, kegiatan workshop tentang Urban Farming di Pengabdian Internasional USU dan USM dapat dikembangkan di kedua negara, khususnya di daerah perkotaan yang padat penduduk di Penang, Malaysia dan Medan, Indonesia.
“Semoga di masa depan kerjasama USM dan USU dapat berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Dr Abdul Hafiz, menutup workshop yang dihadiri para pelajar tahun akhir dan pelajar dari China, Nigeria, Malaysia dan staf dari School of Biological Sciences USM. (cpb)
