Scroll Untuk Membaca

Medan

Wujud Protes Pemberhentian dr Rizky Ardiansyah, IDAI Gelar Doa Bersama

Wujud Protes Pemberhentian dr Rizky Ardiansyah, IDAI Gelar Doa Bersama
PARA dokter dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar doa bersama sebagai wujud sikap protes kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Setelah pemecatan sepihak yang dilakukan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, kepada dr Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A (K), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar doa bersama sebagai wujud sikap protes kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Aksi Doa bersama ini dilakukan 3 hari berturut-turut dilakukan offline dan online.

Ketua IDAI Sumatera Utara, dr Rizky Adriansyah mengatakan jika aksi doa bersama yang dilakukan seluruh anggota IDAI, sebagai wujud akumulasi atas sikap protes terkait apa yang dilakukan Kemenkes

“Kegiatan itu upaya kita untuk menjaga soliditas, kekompakan dan sekaligus kita juga mengetuk pintu langit, karena kita tidak tahu lagi kemana harus mengadu, dan dalam menyikapi setiap adanya perbedaan pandangan, misalnya karena kita tidak setuju dan segala macam,” ujarnya kepada wartawan, Senin (5/5).

Lebih lanjut, Rizky menyampaikan jika situasi saat ini, sebenarnya sudah membuat kecemasan yang sangat memuncak di internal organisasi, khawatir kalau bersikap itu akan timbul nasib yang sama seperti dipindahkan dan lainnya, jadi akhirnya takut bersuara.

“Usulan yang muncul untuk membuat doa bersama itu adalah, hasil dari rapat kita menyikapi mutasinya dr Piprim beberapa waktu lalu dan pemberhentiannya saya dari RSUP H Adam Malik,” tuturnya.

Dijelaskan Rizky, IDAI mempertimbangkan aspek keselamatan pasien juga, jangan sampai menelantarkan pelayanan. Bagaimanapun anak-anak di seluruh Indonesia harus tetap dilayani dengan baik.

“Mereka jangan jadi korban yang berikutnya, karena kita sudah jadi korban, jangan nanti anak-anak yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan juga malah menjadi korban,” ucapnya.

Protes melalui doa bersama, dikatakan Rizky, akan ada soliditas di internal organisasi dan pasien juga jangan sampai terlantar, karena pasien juga perlu mendapatkan perhatian untuk kita tangani bersama, tentu akan dilihat prioritasnya juga.

“Saya lihat dalam dua hari ini, banyak pasien yang juga orang tua seperti para ibu yang kepingin ikut doanya bersama, jadi syukur alhamdulillah ada juga dukungan dari masyarakat, terutama pasien-pasien kita,” katanya.(cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE