MEDAN (Waspada): Yayasan Islamic Centre (YIC),Sumatera Utara, kembali menggelar Wisuda Tahfizh yang ke-17,pada Pada momen kali ini, ada sebanyak 308 santriwan-santriwati yang diwisuda, yang dibagi kepada enam kategori.
Adapun kategori wisudawan-wisudawati, kategori 6, 10, 15, 20 dan 30 juz. Kategori 6 juz berjumlah 57 orang, kategori 10 juz 47 orang, 15 juz 7 orang, 20 juz 1 orang, dan 30 juz 3 orang. Maka seluruh jumlah Wisudawan Tahfizh sebanyak 115 orang, sedangkan wisudawan non-Tahfizh berjumlah sebanyak193 orang.
Demikian disampikan, Wakil Direktur Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara, Dr. Charles Rangkuti, Rabu(21/6).
“Satu tahun belakangan ini, ada pembaharuan kurikulum tahfizh di Yayasan Islamic Centre Sumatera. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, yang berhak menjadi Wisudawan Tahfizh adalah anak-anak kita yang lulus Munaqasyah Tahfizh minimal lima juz, maka pada tahun ini harus lulus Munaqasyah Tahfizh minimal sepuluh juz, kecuali untuk tingkat SD, cukup lulus enam juz.
Sistem baru ini sengaja diperketat, untuk menjaga mutu dan kualitas tahfizh yang ada di Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara, sebagai ikon Pesantren Tahfizh pertama di Sumatera Utara,” kata Dr. Charles Rangkuti.
Disampaikannya, hadir pula Guru Besar Sejarah Pendidikan Islam UIN-SU, Prof. Dr. Hasan Asari, MA. Kehadiran Guru Besar ini dalam rangka menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Sejarah Menghafal Alquran di Zaman Klasik, Pertengahan dan Modern”.
Dalam orasinya, Guru Besar ini menyampaikan, “Perlakuan para penghafal Alquran dalam lintasan sejarah Islam dapat dilihat dari tiga zaman, yaitu zaman klasik, pertengahan dan modern. Pada zaman klasik, para penghafal Alquran memperlakukan Alquran secara integratif, artinya mereka memadukan antara Alquran dengan sains.
Pada zaman pertengahan ada semacam kemunduran para penghafal Alquran dalam menyikapi Alquran. Kemudian di zaman modern, khususnya di Indonesia, para penghafal Alquran kembali mengalami kebangkitan, ini ditandai dengan banyaknya para penghafal Alquran yang sedang proses pendidikan menjadi dokter, ahli biologi, ahli fisika dan lain-lain”.
Selain itu, hadir juga yang mewakili Ka. Kanwil Sumut, Dahyar Husein yang dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini banyak kemudahan yang dapat diperoleh anak-anak yang menghafal Alquran, seperti masuk ke dunia Kepolisian/TNI dan PTN-PTN bergengsi.(m22)
Waspada/ist
Para santriwan-santriwati YIC Sumut yang diwisuda.