Komunitas Pecinta Ilmu Pengetahuan dan Intelektual (KOPI PAHIT) kembali menggelar diskusi rutin bertajuk Markobar (Majelis Akademik Rutin & Kongkow Berbasis Riset) ke-23, mengusung tema “Melanjutkan Gagasan Manajemen Pendidikan Islam Berbasis Nilai; Memorial Lecture Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd”, digelar di Kampus UIN Sumatera Utara, Rabu (13/8). Waspada/Ist
MEDAN, (Waspada.id) : Komunitas Pecinta Ilmu Pengetahuan dan Intelektual (KOPI PAHIT) kembali menggelar diskusi rutin bertajuk Markobar (Majelis Akademik Rutin & Kongkow Berbasis Riset) ke-23, mengusung tema “Melanjutkan Gagasan Manajemen Pendidikan Islam Berbasis Nilai; Memorial Lecture Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd”, sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu tokoh inspiratif dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sumatera Utara, digelar di Kampus UIN Sumatera Utara, Rabu (13/8).
Presiden KOPI PAHIT, Dr. Usiono, MA, menegaskan Markobar menjadi ruang ilmiah yang tidak hanya menghidupkan kajian berbasis riset, tetapi juga mengabadikan ide-ide besar tokoh pendidikan.
“Kita ingin gagasan Prof. Syafaruddin tidak berhenti sebagai catatan akademik, tetapi terus hidup dalam praktik pendidikan Islam yang berbasis nilai,” kata Usiono.
Diskusi menghadirkan empat narasumber yang memiliki hubungan dekat dengan almarhum Prof. Syafaruddin, baik secara profesional maupun personal. Mereka adalah Ketua DPW Al Ittihadiyah Sumatera Utara Dr. H. M. Hasbie Ash Shiddiqi, MM, M.Si; Prof. Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd, kolega sekaligus sahabat akademik; Dr. Khairuddin, M.Ag, teman seperjuangan di dunia pendidikan; dan Ahmad Taufik Al Afkari Siahaan, M.Kom, yang merupakan putra beliau.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Muhammad Dalimunthe, M.Hum, yang mewakili Dekanat FITK UIN Sumatera Utara. Ia menyampaikan apresiasi kepada KOPI PAHIT yang konsisten menggelar diskusi akademik, apalagi kali ini mengangkat tema memorial lecture yang sarat makna bagi civitas akademika FITK.
“Prof. Syafaruddin bukan hanya seorang dosen dan peneliti, tetapi juga penggerak manajemen pendidikan Islam yang berintegritas,” ungkapnya.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Drs. Khairuddin Tambusai, M.Pd dan Dr. Zunidar, M.Pd, para narasumber memberikan testimoni yang sarat makna. Dr. H. M. Hasbie Ash Shiddiqi menyampaikan, Prof. Syafaruddin sosok yang menghidupkan kembali Al Ittihadiyah di Sumatera Utara, tidak hanya di bidang organisasi, tetapi juga di bidang pendidikan.
“Tanpa dedikasinya, banyak lembaga pendidikan kita mungkin belum terhubung sebaik sekarang,” ujarnya.
Prof. Dr. Amiruddin Siahaan menambahkan kesannya sebagai kolega dekat, mengagumi Prof. Syafaruddin adalah kemampuannya memadukan teori dan praktik manajemen pendidikan.
“Beliau selalu memulai dari nilai, lalu mengubahnya menjadi program yang konkret dan berdampak,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Khairuddin, M.Ag mengungkapkan kenangan semasa perjuangan bersama di dunia pendidikan. “Kami pernah berjuang bersama menyelesaikan studi dalam kondisi yang tidak mudah. Bangun jam 03.00 dini hari tahajud dan menulis. Beliau selalu optimis, penuh ide, dan tak pernah menyerah menghadapi tantangan,” ungkapnya.
Putra Prof. Syafaruddin, Ahmad Taufik Al Afkari Siahaan, M.Kom, turut menyampaikan pandangannya. “Bagi saya, beliau bukan hanya ayah, tetapi juga guru kehidupan. Nilai yang selalu beliau tanamkan adalah integritas dan kerja keras. Saya berharap nilai-nilai itu tetap menjadi ruh perjuangan kita semua,” tuturnya dengan nada haru.
Turut hadir dalam acara ini sejumlah tokoh pendidikan, di antaranya Prof. Dr. Syahrin Harahap, M.A, Prof. Dr. Ali Imran Sinaga, M.Ag, Dr. Sahkholid Nasution, M.A, Dr. Ira Suryani, M.Pd, pengurus DPW Al Ittihadiyah dan DPD Al Ittihadiyah se-Sumatera Utara, serta pimpinan program studi dan para dosen FITK UIN Sumatera Utara. Kehadiran mereka menunjukkan besarnya pengaruh Prof. Syafaruddin dalam membangun sinergi antara perguruan tinggi dan organisasi pendidikan Islam.
Selain diskusi, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antarpendidik dan penggiat pendidikan Islam di Sumatera Utara. Momen tersebut dimanfaatkan untuk memperkuat komitmen bersama dalam melanjutkan perjuangan Prof. Syafaruddin, khususnya dalam mengimplementasikan manajemen pendidikan berbasis nilai di berbagai institusi.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan dan souvenir dari sponsor KOPI PAHIT, PT. Adliyah Amanah Utama, KPPRI UIN SU, MTs-MA Laboratorium UIN SU, IKAPI Sumut, dan Mutiara Institute kepada para narasumber. Dengan suasana hangat dan penuh rasa hormat, Markobar ke-23 ini berhasil menjadi ruang apresiasi dan inspirasi, sekaligus pengingat bahwa gagasan besar akan terus hidup selama ada yang meneruskannya.(Id12)
