JAKARTA (Waspada): Perantau dari Rura Silindung, Tapanuli Utara yang berada di wilayah Jabodetabek, (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), akan menggelar acara syukuran awal Tahun 2022 (bona Taon) dan temu kangen, (silaturahmi), pada Minggu (27/2/2022), bertempat di Gedung 678 Cawang, Jakarta Timur .
Untuk melaksanakan acara yang mengangkat tema “Ucapan Syukur Bona Taon dan Temu Kangen Masyarakat Silindung 2022”, para tokoh Silindung mempercayai angkatan Marsada ‘91, sebagai penyelenggara dengan melibatkan angkatan lainnya.
Ketua panitia, Tumbur Pasaribu didampingi Sekjen Sahat Tamba, Wakil ketua Terry Lumbatobing, Humas Tonny Gultom dan Ketua Parasi (Partukoan Rura Silindung) sekaligus penanggungjawab Rudi Siahaan dalam konfrensi pers yang digelar Rabu ( 23/2), di Jakarta, menjelaskan penyelenggaraan syukuran masyarakat Rura Silindung ini, berangkat dari kerinduaan para perantau untuk bersilaturahmi setelah beberapa tahun terakhir ini vakum, terutama di dua tahun terakhir akibat pandemi covid yang terjadi.
Disamping ajang temu kagen para perantau dari Rura Silindung, acara ini juga dikemas untuk menyatukan presepsi dikalangan masyarakat perantau guna berkontribusi mendukung dan memajukan Rura Silindung meliputi 4 kecamatan, yakni Kecamatan Siatas Barita, Adiankoting, Sipoholon dan Tarutung.
” Dikalangan perantau, kita melihat perkembangan pembangunan di wilayah Rura Silindung masih belum maksimal dibanding dengan potensi yang dimiliki, ” kata Tumbur Pasaribu.
Panitia mengungkapkan fakta yang mereka temukan, salah satu penyebab lambannya perkembangan wilayah Rura Silindung dikarenakan perhatian masyarakat di Rura Silindung lebih menonjol untuk masalah politik. Sementara masalah lain hampir tidak jadi perbincangan dan perhatian.
Karena itulah, melalui acara temu kagen dan syukuran ini, para perantau ingin menyatukan presepsi serta mencoba mengajak masyarakat di Bona Pasogit (kampung halaman) lebih memperbincangkan masalah pendidikan, kesehatan , pertanian, pariwisata, budaya dan seni.
” Kita ingin mengeser perbincangan masyarakat lebih ke arah masalah pendidikan, kesehatan , pertanian, pariwisata, budaya dan seni. Serta, bagaimana mengembangkan dan menggali potensi – potensi yang dimiliki Rura Silindung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ” tambahnya.
Tumbur berharap, acara syukuran dan temu kagen bisa menjadi wadah bagi perantau untuk berbagi ilmu, pengalaman, maupun membantu program-program sosial lainnya untuk Bonapasogit.
Sebagai sumbangsih yang langsung direalisasikan, Panitia akan memberikan bea siswa pendidikan bagi anak-anak masyarakat Rura Silindung yang berprestasi. Tentu bea siswa ini diutamakan bagi anak yang orangtuanya kurang mampu dalam pendanaan biaya pendidikannya.
” Untuk menangani pemberian bea siswa ini, panitia sepenuhnya akan menyerahkannya ke Partukoan Rura Silindung ( Parasi), ” jelas Tumbur Pasaribu Sahat Tamba dan Terry lumbatobing.
Rudi Siahaan menjelaskan Partukoan Rura Silindung atau Parasi didirikan para tokoh Rura Silindung di Jakarta pada tahun 2012 dan sudah berbadan hukum. Berbagai kegiatan sosial juga sudah sering dilakukan Parsi, seperti donor darah, penyuluhan, dan lain lainnya.
Humas Panitia, Tonny Gultom menambahkan dalam acara syukuran dan temu kagen masyarakat Rura Silindung Sejabotabek ini, panitia akan menerapkan protokol Kesehatan dengan ketat, seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki ruangan . (J05)












