Nusantara

Akibat Pembatalan Tanazul, Timwas Haji DPR Desak Antisipasi Krisis Tenda Dan Makanan

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Selly Andriany Gantina mendesak tim kesehatan Haji Indonesia bekerja secara maksimal selama fase puncak haji di Mina, menyusul pembatalan program tanazul bagi 37.000 jemaah oleh otoritas Arab Saudi.

Menurut Selly, pembatalan program tanazul yang seharusnya menjadi solusi pengurangan kepadatan di Mina menyebabkan lonjakan jumlah jemaah yang harus tetap berada di tenda-tenda Mina.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Akibatnya, baik jemaah reguler maupun yang sedianya mengikuti tanazul kini harus berebut ruang tenda yang terbatas.

“Tim Kesehatan harus betul-betul maksimal selama di Mina karena banyak jemaah yang tidak kebagian tenda. Mereka sudah kelelahan berjalan dari Muzdalifah ke Mina, tapi sampai di Mina tidak ada tempat istirahat yang layak,” kata Selly di Makkah sebagaaimana dikutip dari Parlementaria Kamis (5/6/2025).

Program tanazul adalah fasilitas yang memungkinkan jemaah tertentu, khususnya lansia (lanjut usia) dan jemaah risiko tinggi untuk kembali lebih awal ke hotel di Makkah setelah selesai melempar jumrah Aqabah, tanpa harus menginap penuh di Mina.

Program ini biasanya membantu mengurangi kepadatan, namun tahun ini dibatalkan secara sepihak oleh otoritas Saudi.

Dampaknya, bukan hanya masalah tempat beristirahat, tetapi juga distribusi logistik seperti makanan menjadi terganggu.

“Seharusnya makanan untuk 37.000 jemaah yang tanazul disiapkan di hotel, tapi sekarang harus ditambah di Mina. Kalau tidak diantisipasi, mereka bisa kelaparan. Ini bahaya, apalagi kondisi fisik jemaah sudah menurun,” tegas Selly.

Dia menambahkan, tim kesehatan harus bersiaga penuh mengingat beban fisik dan psikologis jemaah akan semakin berat di Mina, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas.

“Kesehatan jemaah harus jadi prioritas utama. Kita tidak ingin ada kejadian yang mengancam keselamatan karena lemahnya antisipasi. Ini jadi tanggung jawab bersama, terutama bagi tim medis di lapangan,” ujarnya.

Selly juga meminta Kementerian Agama dan pihak penyelenggara segera berkoordinasi dengan otoritas Saudi dan syarikah untuk memastikan seluruh jemaah tetap mendapatkan layanan dasar secara adil, meskipun skema awal tanazul telah dibatalkan. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE