Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Anggota DPD Salurkan 1.000 Paket Bantuan Untuk Korban Banjir Tapsel

Anggota DPD Salurkan 1.000 Paket Bantuan Untuk Korban Banjir Tapsel
Anggota DPD Pdt. Penrad Siagian saat kunjungi korban banjir Tapsel sekaligus menyaluekan bantuan (ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Anggota DPD RI, Pdt. Penrad Siagian, mengunjungi korban banjir bandang di Tapanuli Selatan, (Tapsel), Sumut, sekaligus menyerahkan 1.000 paket bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk meringankan beban masyarakat terdampak.

Dalam kunjungannya Penrad menyoroti langkah-langkah strategis untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.

“Kita harus memikirkan bagaimana langkah preventif ke depan. Jika diperlukan relokasi, maka harus dipastikan ada tempat yang layak untuk masyarakat. Relokasi bukan hanya soal memindahkan warga, tetapi juga memberikan kehidupan baru yang lebih aman dan nyaman,” ujar Penrad dalam keterangan tertulisnya, yang diterima di Jakarta, Sabtu, (21/12/2024.).

Penrad juga menyoroti program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang kerap menjadi perhatian di wilayah ini.

“Program TORA harus benar-benar dikawal agar tidak menjadi ajang proyek di tingkat pemerintah daerah. Kita harus memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan tujuannya, yaitu membantu masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, persoalan status hutan lindung, tambahnya, harus menjadi perhatian serius.

Senator dari Sumut ini pun menyerukan kerja sama antara kepala desa dan masyarakat untuk memperjuangkan keluarnya desa-desa dari status kawasan hutan.

“Ini harus menjadi kerja bersama. Kita akan berjuang agar kampung-kampung kita dikeluarkan dari kawasan hutan, sehingga masyarakat dapat hidup dan berkembang tanpa ketakutan akan penggusuran,” tukas Penrad.

Dalam rangka percepatan penanganan pascabencana, Penrad meminta agar alat berat seperti beko dan dump truck milik PU dan Balai Wilayah Sungai (BWS) tetap berada di lokasi hingga pekerjaan benar-benar selesai.

Boru Pardede yang merupakan korban banjir bandang mengungkapkan bencana ini menjadi yang terparah dalam beberapa dekade terakhir.

Bencana ini menghancurkan rumah-rumah, membawa material kayu, dan menyapu pepohonan dari perbukitan ke pemukiman warga.

Ia menceritakan betapa dahsyatnya banjir kali ini.

“Kalau rumahku, isinya saja yang hancur. Awalnya air kecil, terus agak besar, enggak lama kemudian pohon-pohon dari atas dan kayu roboh,” tuturnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Senator asal Sumut itu. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE