JAKARTA (Waspada.id): Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah dan Fraksi DemokratMuhammad Lokot Nasution menyampaikan kondisi banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Sumut langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum (PU) saat rapat kerja Komisi V DPR dengan Menteri PU dan jajarannya , di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (26/11/2025)
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut ini mengharapkan perhatin dari Kementerian PU sebab bencana longsor dan banjir ini hampir terjadi setiap tahun
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Lokot Nasution
” Hari ini, mulai tanggal 24, telah terjadi banjir besar dan tanah longsor yang sampai tadi malam sudah merenggut 9 nyawa. Sementara masih ada sekitar 8 orang yang masih belum diketemukan ,” ungkap Lokot Nasution dalam rapat kerja Komisi V DPR dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU), di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Lokot Nasution menyebutkan kendala yang dihadapi Tim search and rescue (SAR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencapai lokasi banir dan longsor akibat jalan yang terputus.
” Ketika berkordinasi dengan Tim SAR dan BPBD, permasalahannya adalah tidak mampu menjangkau daerah yang ditimpa bencana karena jalan terputus . Kami juga sudah berkordinasi dengan kawan kawan di Balai , dan sudah siap untuk menyambungkan jalan – jalan yang terputus, tetapi peralatannya masih kurang atau minim, ” ujarnya .
Untuk itu Lokot Nasution memohon pada menteri dan seluruh jajarannya untuk bisa menambahkan alat alat ke lokasi untuk mengatasi bencana banjir dan longsor itu . ” Di Tapanuli raya ada 7 kabupaten yang terdampak di sana, ujarnya
Anggota Komisi V DPR RI Musa Rajekshah pun mengakui kendalah yang dihadapi Tim SAR ke lokasi banjir dan longsor akibat jalan terputus sehingga alat alat beratnya tidak sampai ke lokasi .
” Kami apresiasi memang Kementerian PU, melalui Balai di daerah, responnya cepat . Kemarin kami hubungi memang langsung menurunkan alat- alatnya, namun kendalanya jalan terputus sehingga alat alat beratnya tidak sampai ke lokasi, ” tambah
Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah menambahkan, sebenarnya di tanggal 17 November, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan relisnya untuk mengingatkan potensi cuaca ekstrem tujuh hari ke depan, dari 17 November sampai 24 November 2025. BMKG juga sudah menyampaikan perkiraannya akan ada longsor dan banjir bandang di Sumut. Artinya perkiraan BMKG sudah tepat .
Menurut Ijeck, perkiraan yang direlis BMKG, ke depannya, harus menjadi perhatian. Khususnya Kementerian PU untuk menjadikan peringatan dari BMKG bersiap – siap dengan alat alat beratnya di titik – titik yang rawan banjir dan longsor .
” Ini perlu diperhatikan ke depan apakah alat- lat berat itu sudah harus di standbykan lebih awal di titik titik rawan longsor dan banjir,” katanya .
Terkait untuk mencegah longsor, mengingat di Sumut banyak badan jalan yang di kiri dan kananya curam, Ijeck mengusulkan dibuat retaining wall atau dinding penahan tanah. Untuk itu diharapkan anggaran pembuatan dinding penahan tanah tahun depan menjadi perhatian.
Di Sumut banyak badan jalan yang di kiri dan kananya dingding tanah yang curam . Ini sudah pernah saya sampaikan beberapa waku lalu. Di jalan nasional di Kabupaten Tapanuli Selatan, tepatnya di Sipirok sudah dibuat retaining wall atau dinding penahan tanah dan ini efektif, ” papar Ijeck sembari berharap pembuatan dinding penahan tanah ini menjadi perhatian Menteri PU untuk anggaran tahun depan . (id10)












