Seremoni pelepasan ekspor perdana produk Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew dari Desa Sejahtera Astra Purworejo, Jawa Tengah, ke Eropa dan Amerika Serikat, sebagai bagian dari penguatan kewirausahaan desa berbasis ekspor yang dilakukan pada 27 Februari 2025 lalu. Waspada.id/Ist
JAKARTA (Waspada.id): Sepanjang tahun 2025, PT Astra International Tbk terus memperkuat kontribusi sosial perusahaan melalui empat pilar utama, yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, dengan fokus pada penguatan masyarakat desa di berbagai wilayah Indonesia.
Program-program tersebut dirancang untuk memberikan manfaat langsung sekaligus menciptakan dampak sosial jangka panjang yang berkelanjutan.
Keempat pilar tersebut terintegrasi dalam program unggulan berbasis komunitas Astra, yaitu Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, serta pengembangan kampung dan desa melalui Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menyampaikan bahwa pendampingan yang konsisten dan kolaboratif menjadi kunci dalam membangun kemandirian masyarakat desa.
“Melalui pendampingan yang konsisten dan kolaboratif, Astra berupaya menciptakan program unggulan berbasis komunitas desa yang diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan masa depan. Ketika komunitas memiliki kapasitas, inovasi, dan kesempatan untuk tumbuh melalui penguatan potensi dan kemandirian desa, dampak sosial yang tercipta akan lebih berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujar Djony.
Hingga akhir 2025, Astra telah memberikan apresiasi SATU Indonesia Awards kepada 79 penerima tingkat nasional dan 713 penerima tingkat provinsi, sebagai bentuk dukungan terhadap generasi muda penggerak perubahan di komunitasnya. Para penerima apresiasi tersebut juga diintegrasikan ke dalam program kampung dan desa binaan Astra guna memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat.
Diluncurkan pada 2018, Desa Sejahtera Astra melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up, hingga Kelompok Usaha Desa (KUD). Program ini mengembangkan produk unggulan desa dalam tiga klaster utama, yaitu pertanian dan produk olahan, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.
Melalui program tersebut, hingga akhir 2025 Astra telah menjangkau lebih dari 210.426 penerima manfaat, mendampingi lebih dari 1.515 kampung dan desa di berbagai provinsi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan aktivitas ekspor yang mencapai Rp411 miliar.
Pada pilar kesehatan, Astra menjalankan program yang berfokus pada ibu, anak, remaja, dan masyarakat sekitar. Di Desa Sejahtera Astra Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan, pendekatan kesehatan dilakukan seiring pengembangan desa wisata melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan sanitasi lingkungan, serta pengelolaan kebersihan kawasan wisata.
Pada pilar pendidikan, Astra berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di Desa Sejahtera Astra Bumiaji, Kota Batu, ruang belajar komunitas dikembangkan sebagai pusat literasi dan penguatan kapasitas masyarakat melalui peran Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 Bidang Kewirausahaan, Anjani Sekar Arum.
Selain itu, penguatan literasi digital dan pembelajaran berbasis teknologi juga dilakukan oleh Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023 Bidang Teknologi, Reza Permadi. Melalui pendekatan pendidikan digital di Desa Sejahtera Astra Bugisang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pendapatan desa meningkat sekitar Rp50–60 juta per tahun melalui pengembangan paket wisata edukasi.
Pada pilar lingkungan, Astra mendorong pemulihan ekosistem dan praktik berkelanjutan berbasis masyarakat. Di Desa Sejahtera Astra Padang Pariaman, Sumatra Barat, Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 Bidang Lingkungan Ritno Kurniawan menginisiasi transformasi mata pencaharian warga dari pembalakan liar menjadi ekowisata berkelanjutan melalui pengembangan Ekowisata Nyarai. Sekitar 170 warga, atau 80 persen di antaranya mantan pembalak liar, kini beralih profesi menjadi pemandu wisata.
Sementara pada pilar kewirausahaan, Astra mendorong penguatan ekonomi lokal berbasis potensi unggulan desa dan perluasan akses pasar. Di Desa Sejahtera Astra Semedo, Banyumas, Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 Bidang Kewirausahaan Akhmad Sobirin berhasil meningkatkan nilai tambah produk gula semut berbasis komunitas. Kelompok tani berkembang dari 25 orang menjadi lebih dari 1.500 petani, dengan nilai jual meningkat dari Rp2.000–5.000 per kilogram menjadi produk ekspor bernilai hingga Rp15.000 per kilogram.
Keberhasilan serupa juga tercatat di Desa Sejahtera Astra Purworejo, Jawa Tengah, yang mengekspor produk Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew ke Eropa dan Amerika Serikat dengan nilai Rp43,52 miliar serta peningkatan pendapatan masyarakat hingga 70 persen. Di Desa Sejahtera Astra Pandeglang, Banten, dilakukan ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam. Sementara itu, Desa Sejahtera Astra Bajawa, Nusa Tenggara Timur, berhasil mengekspor 15 ton kopi ke Thailand dengan nilai lebih dari Rp1,65 miliar, melibatkan lebih dari 200 petani lokal.
Melalui sinergi lintas pilar dan kolaborasi berkelanjutan, Astra menegaskan komitmennya untuk terus tumbuh bersama masyarakat desa dan mendorong pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (Id23)











