MAKKAH (Waspada): Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI menilai, pengelolaan wakaf Habib Bugak Asyi, tepat dan amanah. Bahkan manajemen pengelolaan sangat baik, sehingga manfaatnya hingga saat ini dirasakan masyarakat dan jemaah haji asal Aceh.
“Nazir Wakaf Habib Bugak Asyi di Makkah, sangat amanah dalam mengelola berbagai aset dari wakaf ini, sehingga konpensasi dari manfaat aset wakaf dapat diterima manfaatnya seluruh jemaah haji Aceh setiap tahunnya,” ujar Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kementerian Agama RI, Arsad Hidayat, usai meninjau Penyerahan Wakaf Habib Bugak di Kantor Baitul Asyi, Makkah, Arab Saudi, Kamis (22/6).
Tahun ini, besaran manfaat wakaf yang diterima setiap jemaah haji asal Aceh sebesar SR1.500 atau Rp6.000.000 per jemaah. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, besaran wakaf yang diberikan SR1.200 atau Rp4.800.000 per jemaah. Artinya, wakaf yang diterima jemaah yang diterima tahun ini lebih besar dari sebelumnya.
“Kami berharap, wakaf yang diterima benar-benar dapat dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat, seperti membayar dam (denda haji–red) jemaah atau menyembelih hewan kurban serta lain-lain,” pinta Arsad Hidayat.
Amanah tersebut diharapkan terus dijaga secara betul, sehingga manfaat dari wakaf tersebut dapat diambil jemaah haji asal Aceh setiap tahun di masa-masa yang akan datang. “Wakaf Habib Bugak Asyi di Makkah ini dapat dijadikan contoh untuk daerah lain yang memiliki niat yang sama, sehingga ke depan masyarakat dari daerah itu dapat menerima manfaat sebagaimana yang dirasakan jemaah Aceh saat ini,” urai Arsad Hidayat.
Menurutnya, keseriusan pengelolaan wakaf Habib Bugak Asyi patut dijadikan teladan dalam pengembangan dan menjaga harta wakaf di tanah air. “Kita bersyukur proses penyerahan dana dari wakaf Habib Bugak ini telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan mekanisme yang ada, mulai dari kloter pertama sampai kloter terakhir hari ini,” kata Arsad.
Dalam kesempatan itu, Arsad Hidayat juga berpesan jemaah menjaga kesehatan dan menyimpan tenaga untuk menghadapi puncak haji. “Musim haji tahun ini sangat menantang, seperti cuaca panas melebihi 40 derajat celcius. Bahkan 30 persen jemaah Indonesia tergolong lansia, jadi ini menjadi PR kita bersama di Armina nanti,” timpa Arsad Hidayat.
Dalam penyerahan wakaf Habib Bugak Asyi itu tampak hadir sejumlah ulama dari Aceh, seperti Pimpinan Dayah MUDI MESRA Bireun, Tgk H Hasanuel Basri HG (Abu Mudi) dan Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu). Beberapa tokoh Aceh juga terlihat seperti H Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem. (b11).