JAKARTA (Waspada): DPR RI melalui Badan Urusan Rumah Tangga, (BURT), dan Sekretariat Jenderal DPR RI, secara resmi meluncurkan Aplikasi Parliament Smart Assistant, (Parsa), sebuah asisten virtual berbasis kecerdasan buatan (AI), resmi diluncurkan DPR RI.
Peluncuran apalikasi Parsa ini dilaksanakan di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2025), dihadiri Ketua Badan Urusan Rumah Tangga, (BURT), DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusuma, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar, Deputi Administrasi Setjen DPR RI Sumariyandono dan Deputi Persidangan Setjen DPR RI Suprihartini, bersama para pejabat dan pegawai DPR RI.
Ketua BURT DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusuma menyampaikan apresiasinya terhadap peluncuran aplikasi Parsa, yang menurutnya merupakan bentuk konkret upaya DPR dalam merespons perkembangan teknologi sekaligus mendukung pelayanan publik yang lebih terbuka, modern, dan efisien.
“Saya apresiasi setinggi-tingginya peluncuran Parsa ini. Kita hidup di tengah perubahan luar biasa. Dunia sudah berubah dan AI menjadi bagian penting dari sistem pelayanan publik, termasuk di parlemen. Saya berharap Parsa dapat memperkuat posisi DPR sebagai parlemen yang aspiratif, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menjangkau masyarakat lebih luas,” ujarnya.
Rizki juga menceritakan pengalamannya saat mencoba langsung aplikasi tersebut, termasuk bertanya mengenai struktur organisasi DPR hingga fasilitas Museum DPR. Meski masih ada kekurangan minor seperti kesalahan ejaan, ia optimistis Parsa akan terus disempurnakan ke depannya.
“Saya ingin semua, terutama yang usianya lebih senior dari saya, tidak segan-segan menggunakan aplikasi ini. Justru saya ingin belajar dan memanfaatkan teknologi ini bersama-sama,” tambah Rizki menutup sambutannya dengan pantun.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal, (Sekjen), DPR RI Indra Iskandar menjelaskan bahwa Parsa dikembangkan sebagai respon atas meningkatnya ekspektasi publik terhadap akses informasi yang cepat, transparan, dan mudah dijangkau.
“Parsa hadir menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang DPR secara langsung dan interaktif melalui WhatsApp, platform yang digunakan lebih dari 100 juta orang di Indonesia. Ini adalah langkah strategis kami dalam menjembatani komunikasi antara parlemen dan publik,” jelas Indra Iskandar.
Dia menjelaskan, Parsa tak hanya dapat menjawab pertanyaan tentang struktur DPR, jadwal kunjungan, pengaduan masyarakat, hingga permintaan dokumen publik, tetapi juga dilengkapi dengan fitur interaksi langsung dengan agen manusia melalui dashboard live chat (obrolan langsung) saat jam kerja.
“Parsa adalah bagian dari transformasi digital dan semangat reformasi birokrasi. Ini bukan sekadar aplikasi, tapi simbol perubahan cara kerja parlemen yang lebih terbuka, responsif, dan modern,” papar Indra Iskandar.
Dalam jangka panjang, jelasnya, Parsa dirancang untuk terus berkembang dengan kemampuan AI yang mampu memproses data visual dan suara, serta menjawab berbagai pertanyaan kompleks secara personal dan kontekstual.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai unit kerja di Sekretariat Jenderal DPR RI, termasuk Biro Teknologi Informasi, Protokol dan Humas, serta SDM Aparatur.
“Saya berharap Parsa segera dikenal publik secara luas melalui iklan layanan masyarakat. Aplikasi ini akan menjadi ikon transformasi digital DPR RI,” pungkas Indra Iskandar. (j05)