Scroll Untuk Membaca

HeadlinesNusantara

Besok BEM Se-Indonesia Demo Istana

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar demonstrasi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (8/9) besok.

“Kemungkinan kita akan menggelar aksi di tanggal 8 [September]. Kita rencana di Istana,” kata Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal saat dihubungi, Rabu (7/8).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Besok BEM Se-Indonesia Demo Istana

IKLAN

“Kalau untuk tuntutan tetap dengan tolak kenaikan BBM. Untuk saat ini kita fokus ke BBM,” terangnya.
Rentetan demo penolakan harga BBM terjadi di sejumlah daerah di Indonesia dari wilayah barat hingga timur. Seperti ratusan mahasiswa di Samarinda menggeruduk Kantor Gubernur Kalimantan Timur serta ribuan buruh di Surabaya mendatangi kantor Gubernur Jawa Timur.

Beberapa daerah lainnya juga menggelar demo serupa antara lain di Serang, Medan, Makassar, hingga Gorontalo.

Gabung

Sebelumnya, sejumlah anggota dan pimpinan Fraksi PKS bergabung dengan demo mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9). Mereka bergabung setelah Fraksi PKS menyatakan walk out atau keluar di tengah Rapat Paripurna DPR.

Mereka yang bergabung dalam aksi mahasiswa itu yakni, Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto, dan dua anggota fraksi; Nurhasan Zaidi dan Diah Nurwitasari.

“Kami baru saja melaksanakan sidang Paripurna, ulang tahun DPR. Hadir pihak pemerintah Ibu Sri Mulyani. Apa sikap PKS, kami baru saja menyatakan PKS menolak kenaikan BBM,” kata Mulyanto di atas mobil komando aksi yang diparkir di depan gerbang Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta.

“PKS bahkan walk out dari forum Paripurna dan langsung menuju ke sini. Itulah bentuk pembelaan PKS terhadap aspirasi masyarakat,” tambahnya.

Sementara di hadapan mahasiswa, anggota Komisi VII DPR Nurhasan Zaidi menyatakan sikap Fraksi PKS secara tegas menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.

Sebagai mitra Pertamina di Komisi VII, dia menyatakan komisinya tak memiliki kesepakatan dengan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. “Tidak ada kesepakatan dalam Komisi VII untuk menaikkan BBM. Jelas,” kata Zaidi.

Sementara itu dalam aksinya, mahasiswa dan organisasi HMI mengungkapkan sejumlah alasan menolak kenaikan harga BBM. Pertama, ekonomi masyarakat yang masih terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Mengutip data Bank Dunia pada 2021, mereka menyebut jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 138,9 juta dengan pendapatan per orang hanya sekitar Rp31 ribu per hari.

Selain itu, mereka menilai kenaikan BBM juga akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Kondisi itu hanya akan memperburuk menambah kesulitan masyarakat.

“Kita tidak ingin melihat Indonesia menjadi negara bangkrut seperti Sri Lanka dengan krisis moneter dan krisis politik salah satunya karena inflasi yang begitu tinggi,” kata salah satu orator dari atas mobil komando.(cnni)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE