Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Bidan Keren Bermedsos Edukasi Pencegahan Stunting Indonesia

Bidan Keren Bermedsos Edukasi Pencegahan Stunting Indonesia
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), BKKBN Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, saat wawancara usai menutup acara final puncak AKUKAMU 2024 dan ASIK KBPP-BIDAN di Kota Samarang, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2024). Waspada/Hasriwal AS
Kecil Besar
14px

SEMARANG (Waspada) : Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, mengakui tidak mudah untuk mengatasi penurunan stunting terutama di wilayah timur Indonesia masih mencapai 70 persen dan 30 persen di wilayah barat Indonesia

“Program penurun stunting di Indonesia belum mencapai target. Kantong stunting terbesar ada di wilayah timur mencapai 70 persen dan wilayah barat 30 persen. Namun BKKBN sebagai koordinator program percepatan penurunan stunting di Indonesia terus berupaya untuk terus menekan angka stunting,” aku Sukaryo Teguh Santoso, mewakili Kepala BKKBN dokter Hasto penutupan acara Final Puncak Ajang Kawula Muda (Ajang Kespro Kawula Muda (AKUKAMU) 2024 dan Apresiasi Bidan Edukasi dan Pelayanan KBPP (ASIK KBPP-BIDAN) di Kota Samarang, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2024).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bidan Keren Bermedsos Edukasi Pencegahan Stunting Indonesia

IKLAN

Ajang Kawula Muda menggali bakat dan kreativitas remaja dikiuti 34 provinsi dalam rangkaian puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024 direncanakan akan dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dipusatkan di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu (29/6/2024).

Berbagai program terus dilakukan dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat termasuk Generasi Berencana (GenRe) kawulawmuda hingga GenRe Disabilitas.

BKKBN juga telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam dua tahun terakhir telah tersebar 600 ribu TPK di Indonesia, terdiri dari PKK, Kader KB, dan Bidan, sebagai ujung tombak penurunan stunting.

“Kita akui, TPK ini memang tidak mudah serta merta untuk menurunkan stunting karena tingkat pendidikan dan daya serap yang berbeda di masyarakat. Namun terus mengedukasi dan mencerdaskan, agar masyarakat mengetahui pasti stunting itu bukan penyakit dan bukan keturunan, tapi lebih dari pengasuhan. Tidak saja makanan tapi juga lingkungan,” terang Sukaryo.

Menghadapi tantangan TPK kata Sukaryo, dilakukan pelatihan juga penggunaan media sosial, membangun grup grup keluarga agar masyarakat teredukasi.

“TPK ini baru dua tahun. Bidan bermedsos memberi edukasi, itu keren. Karenanya, melalui kegiatan Apresiasi Bidan Edukasi dan Pelayanan
KBPP (ASIK KBPP-BIDAN) sebagai reward atas kerja keras TPK,” ucapnya.

Sukaryo berharap pencegahan dapat menekan angka 30 persen stunting secara gotong royong dan pemberitaan makanan bergizi. Sedangkan 70 persen adalah lintas kementerian yang diharapkan dapat membantu menekankan angka stunting secara nasional.

“Lntasan kementerian sangat diharapkan dapat menyelesaikan stunting pada lingkungan yang juga mempengaruhi angka stunting hingga ke daerah. Itulah fungsi level daerah. Mengkoordinir dan megorkestrasi agar lingkungan lebih baik,” ungkapnya

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun Tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator program Percepatan Penurunan Stunting.

Data Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, balita stunting menurun sebanyak 2,8 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah 14 persen.

“Mash perlu upaya kerja keras dalam menurunkan angka stunting, antara lain melalui peningkatan kesertaan KB untuk menunda atau menjarangkan kelahiran pada keluarga yang berisiko stunting melalui program spesifi Keluarga Berencana pelayanan KB pascapersalinan (KBPP),” kata Sukaryo.(j01)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE