JAKARTA (Waspada.id): Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Arab-OKI yang berlangsung di Doha, Qatar. Indonesia menegaskan akan terus berada di garis depan membela Palestina melalui jalur diplomasi parlemen, dengan menjadikan solidaritas kemanusiaan sebagai bagian dari perjuangan global.
Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menilai pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi dunia Islam untuk menunjukkan persatuan menghadapi agresi Israel. Ia menekankan bahwa penderitaan rakyat Palestina bukan sekadar isu kemanusiaan, melainkan juga pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
“Israel harus dikenakan sanksi nyata, baik melalui mekanisme boikot ekonomi maupun upaya hukum internasional. Dunia Islam perlu menunjukkan persatuan dalam membela keadilan dan kemanusiaan,” ujar Mardani, yang juga Anggota Komisi II DPR RI ini dalam keterangannya yang diterima, Rabu (17/9/2025), di Jakarta .
KTT Darurat Arab-OKI di Doha dipimpin langsung Amir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, dan dihadiri 22 kepala negara dan pemerintahan anggota OKI dan Liga Arab. Sejumlah pemimpin dunia hadir, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Iran Ebrahim Raisi, Perdana Menteri Arab Saudi, Perdana Menteri Pakistan, serta Perdana Menteri Malaysia.
Forum bersejarah tersebut menghasilkan seruan tegas untuk menghentikan agresi militer Israel. Selain itu, peserta KTT menyepakati strategi terpadu, mulai dari penerapan boikot komprehensif, penguatan diplomasi di PBB, hingga dukungan kemanusiaan yang lebih luas bagi Palestina.
Negara-negara peserta juga menegaskan bahwa stabilitas kawasan tidak akan pernah terwujud tanpa adanya keadilan bagi rakyat Palestina. Dalam konteks ini, Indonesia melalui BKSAP siap mendorong agar keputusan KTT Doha dapat dijalankan secara nyata, sehingga perjuangan bangsa Palestina menuju kemerdekaan penuh dapat segera tercapai. . (id10)