Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Blissful Mawlid 2025: Perayaan Inklusif dari Olahraga, Ekoteologi hingga Ngaji Budaya

Blissful Mawlid 2025: Perayaan Inklusif dari Olahraga, Ekoteologi hingga Ngaji Budaya
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad bersama jajaran direktur di Ditjen Bimas Islam Kemenag dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini dikemas berbeda. Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menghadirkan Blissful Mawlid 2025, sebuah rangkaian kegiatan yang berlangsung 23 Agustus–2 Oktober 2025 dengan mengusung spirit inklusif, memberdayakan, sekaligus merawat budaya Nusantara.

“Rangkaian Blissful Mawlid ini diharapkan menghadirkan semangat keagamaan yang inklusif, memberdayakan, sekaligus meneguhkan nilai kebangsaan,” ujar Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Agenda dimulai dengan Mawlid Funwalk pada Minggu (24/8/2025) yang bertepatan dengan Car Free Day di Jakarta. Peserta akan menempuh rute dari Gedung Kemenag, melewati Bundaran Patung Kuda dan Bundaran HI, lalu kembali ke Gedung Kemenag. Kegiatan ini berlangsung pukul 06.00–09.00 WIB dengan target 1.000 peserta, terdiri atas pegawai Kemenag, ormas Islam, penyuluh agama, penghulu, majelis taklim, serta masyarakat umum.

Tidak hanya kegiatan olahraga, Blissful Mawlid juga menekankan penghargaan kepada tokoh agama melalui Penais Award (23–26 Agustus) yang diikuti 90 penyuluh dan 250 pendamping daerah. Pada 31 Agustus–3 September, Kemenag turut mendukung Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) Internasional khusus penyandang disabilitas netra di Jakarta dengan target 250 peserta dari 25 negara.

Dimensi sosial juga tampak melalui Nikah Fest pada 4 September di Masjid Istiqlal untuk 100 pasangan prasejahtera, termasuk penyandang disabilitas. Malam harinya, Kemenag menggelar Peringatan Maulid Nabi Tingkat Kenegaraan dengan tema Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri.

Kalangan kampus tak ketinggalan dengan agenda Bincang Syariah Goes to Campus bertema Mawlid for Earth: Sharia & Eco Wisdom yang digelar di Universitas Indonesia (8/9), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (15/9), dan UIN Alauddin Makassar (22/9).

Rangkaian terus berlanjut dengan Masjid Travelers on Blissful Mawlid (19–21 September) di Semarang dan Yogyakarta yang melibatkan 25 konten kreator untuk mengeksplorasi masjid berdaya dan berdampak. Selain itu, Zakat Wakaf (Zawa) Funwalk bertema Berkah Maulid Berdayakan Umat akan berlangsung 21 September di Jakarta dengan target 500–1.000 peserta.

Kegiatan inklusif lainnya yakni Sakinah Funwalk dan Gerakan Sadar Pencatatan Nikah (GAS Nikah) pada 28 September di kawasan Simpang Lima, Semarang, menghadirkan Habib Jafar dan penyanyi religi Woro Widowati.

Menutup rangkaian, Masjid Istiqlal akan menjadi tuan rumah Festival MADADA: Masjid Berdaya Berdampak (29–30 September), disusul Ngaji Budaya: Haflah Maulid al-Rasul pada 2 Oktober di UIN Walisongo Semarang. Acara puncak ini mengangkat tradisi Maulid Nusantara melalui refleksi budaya dan seni, sebagai ruang dialektika antara agama, budaya, dan identitas kebangsaan.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE