JAKARTA (Waspada): Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) telah memulai babak penyisihan (audisi), Festival Tari Ratoh Jaroe Tingkat Nasional diselenggarakan Sabtu (29/10).
Kepala BPPA Akkar Arafat, SSTP, MSi membuka secara resmi Festival Tari Ratoh Jaroe Tingkat Nasional yang memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Aceh tersebut.
Pembukaan diikuti dengan penyerahan kembali Piala Bergilir Gubernur Aceh dari juara Festival Tari Ratoh Jaroe Tingkat Nasional tahun lalu, SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, kepada Kepala BPPA untuk diperebutkan kembali.
Dalam sambutan pembukaannya, Akkar Arafat, menjelaskan bahwa salah satu fungsi BPPA adalah pelaksanaan fasilitasi promosi potensi, sumber daya alam dan seni budaya.
“Penyelenggaraan Festival Tari Ratoh Jaroe yang sudah kedelapan belas kalinya ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan fungsi tersebut,” jelas Akkar Arafat.
Pada hari pertama audisi Festival Tari Ratoh Jaroe, dijadwalkan 22 sekolah tampil, ada satu sekolah yang absen, yakni SMAN 55 Jakarta, sehingga yang tampil pada hari pertama ada 21 sekolah.
“Karena mengundurkan diri setelah pengundian nomor penampilan, tetap kita panggil sesuai nomor hasil undian, baru kemudian kami nyatakan gugur karena tidak hadir,” kata Ketua Panitia Festival Tari Ratoh Jaroe, Susan, SE.
Bertindak sebagai dewan juri dalam Festival Tari Ratoh Jaroe dua seniman Aceh, yakni Marzuki Hasan dan Asnawi Abdullah, serta Ertis Yulia Manikam, budayawan dari Taman Mini “Indonesia Indah”.
Sebelumnya Kasubbid Promosi dan Pameran BPPA, Drs. Teuku Syafrizal, MSi, menjelaskan sudah terdaftar 69 peserta, dengan rincian 24 SMP/MTs dan 45 SMA/SMK/MA/Perguruan Tinggi.
“Karena personil tiap group bervariasi, sesuai dengan ketentuan yang kami berikan 15-20 orang, semula kami perkirakan dengan 69 sekolah yang mendaftar, ada 1.104 pelajar yang berpartisipasi. Setelah kami cek kembali jumlah peserta per sekolah yang mendaftar, ternyata ada 1.270 pelajar yang akan ikut berpartisipasi,” ungkap Teuku Syafrizal.
Melihat penampilan para peserta Festival Tari Ratoh Jaroe menimbulkan kesan tersendiri bagi Siti Marchamah, SPdI, guru pembina dari SMAN 25 Jakarta.
“Untuk menari Ratoh Jaroe jadi lebih tahu banyak varian performance dan lirik lagunya,” katanya saat mendampingi anak didiknya tampil.(j04)