EkonomiNusantara

Bulog Upayakan Impor Beras 200.000 Ton Desember Ini 

Bulog Upayakan Impor Beras 200.000 Ton Desember Ini 
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. (ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas),  tengah mengupayakan impor beras sebanyak 200.000 ton segera masuk di bulan Desember ini. 

“Kami upayakan Desember 2022, ini tinggal hitungan minggu. Sudah jelas kami tidak berhasil mendapatkan yang di dalam negeri sebanyak 500.000 ton, hanya ada 166.000 ton, maka harus datangkan minimal 200.000 ton, tapi tidak mudah mendapatkan itu,” kata Buwas usai menghadiri Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR, kemarin. 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Menjadi persoalan dalam melakukan impor ini, lanjut Buwas, adalah karena seluruh negara membatasi ekspor, bahkan ada yang menutup seluruhnya untuk mengamankan pasokan pangan

Terlebih, sambungnya, kondisi di akhir tahun yang umumnya banyak hari libur dan cuaca yang tidak menentu. Ini dikahwatirkan mengganggu pengiriman beras ke Indonesia. 

“Tetapi kami upayakan Desember ini dengan segala cara daya, kerja sama kita dengan kedutaan negara itu supaya kita dibantu datangkan impor beras Desember ini,” tandas Buwas. 

                                         Disetujui Impor 

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas)  menegaskan telah menyetujui persetujuan impor (PI) sebesar 500.000 ton beras sebagai upaya pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) milik Perum Bulog yang semakin menipis.  

“Saya sudah teken surat perintah dari Menko [Airlangga Hartarto], dari Bulog, meminta agar segera diizinkan impor, maka saya sudah beri izin untuk impor datangkan beras sebanyak 500.000 ton kapanpun diperlukan, sekarang sudah dipesan karena Bulog pelaksananya,” tegas Zulhas di kantornya. 

Dia menyampaikan bahwa dirinya belum mengetahui apakah beras tersebut sudah masuk ke Indonesia atau belum karena tergantung pada keadaan stok yang diperlukan oleh Perum Bulog

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), diproyeksikan hasil produksi beras nasional Januari-Desember 2022 sebesar 31,9 juta ton. Sementara kebutuhan beras nasional 2022 sekitar 30,2 juta ton, sehingga diproyeksikan mengalami surplus beras sekitar 1,7 juta ton.

Akan tetapi per 5 Desember 2022, ketersediaan stok beras Perum Bulog sebesar 503.000 ton, yang terdiri atas 196.000 ton atau 39 persennya merupakan stok komersial dan 306.000 ton atau 61 persen merupakan stok CBP. 

Zulhas mengungkapkan bahwa sebelumnya dirinya telah menolak permintaan impor sebanyak dua kali karena laporan dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang kala itu menyebut surplus hampir 1,7 juta ton. 

Kemudian, lanjut Zulhas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan keberadaan beras yang dapat diserap Perum Bulog dalam rapat terbatas atau Ratas yang dipimpinnya.

Ternyata stok Perum Bulog diproyeksikan hanya tersisa sekitar 300.000 ton hingga akhir 2022, bila tidak segera ditambah pasokannya melalui impor. Idealnya, Perum Bulog harus memiliki stok 1 sampai 1,2 juta ton hingga akhir 2022. 

setelah mencari ketersediaan beras selama 18 hari di dalam negeri tidak memberikan hasil, maka diputuskan untuk melakukan impor.  “Yang saya teken 500.000 ton, tapi kalau perlunya 200.000 ton, ya silakan.  Karena yang tahu itu Bapanas dan Bulog,” seru Zulhas. (J03) 

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE