Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Digitalisasi Sandang Kiat Wali Kota Medan Raih AK-PWI Pusat 2023

TIM Juri AK-PWI Pusat 2023 (dari kanan ke kiri) Ninok Leksono, Agus Dermawan T, Yusuf Susilo Hartono, Wali Kota Bobby Nasution, Nungki Kusumastuti dan Atal S.Depari usai sesi presentasi di kantor PWI Pusat di Jakarta baru-baru ini.Waspada/Istimewa
TIM Juri AK-PWI Pusat 2023 (dari kanan ke kiri) Ninok Leksono, Agus Dermawan T, Yusuf Susilo Hartono, Wali Kota Bobby Nasution, Nungki Kusumastuti dan Atal S.Depari usai sesi presentasi di kantor PWI Pusat di Jakarta baru-baru ini.Waspada/Istimewa
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Wali Kota Medan M. Bobby Afif Nasution SE, MM salah seorang penerima Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK- PWI) Pusat 2023 dari 10 Bupati/ Wali Kota penerima tahun ini melalui kiat profosal berjudul Digitalisasi Sandang dari Pakaian Adat Jadi Busana Siap Pakai.

Wali Kota Medan dinilai sukses mengembangkan sandang di Kota Medan menjadi fashion sehari-hari melalui digitalisasi sandang gaya Medan dan hasilnya telah tampak tidak saja ke tingkat nasional, tetapi juga internasional.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Digitalisasi Sandang Kiat Wali Kota Medan Raih AK-PWI Pusat 2023

IKLAN

Demikian disampaikan Ketua Pelaksana AK-PWI Pusat 2023, Yusuf Susilo Hartono pada Press Realease Dewan Juri AK-PWI Pusat 2023 yang diterima Waspada melalui pesan WhatsApp, Senin (30/1). Press Release ini merupakan Seri Bongkar Rahasia Sukses 10 Bupati/Wali Kota Penerima AK-PWI Pusat 2023

Disampaikan Yusuf Susilo Hartono, mengawali presentasi Wali Kota Medan menyampaikan Kota Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia, dengan jumlah penduduk 2.460.858 jiwa.

Sebagai kota terbesar ketiga, Kota Medan tentu menjadi salah satu pusat pertumbuhan di negeri ini, termasuk pusat pertumbuhan dalam hal sandang atau mode, Wali Kota lulusan S2 Fakultas Manajemen dan Bisnis – Institut Pertanian Bogor ini, melihat peluang di bidang sandang itu dan memutuskan untuk mengembangkannya, karena memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan secara ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah serta masyarakat pada umumnya.

Bobby Nasution yang datang ke PWI Pusat Jakarta mengenakan adat Batak itu mengatakan Kota Medan merupakan kota yang multikulutral, Kota yang memiliki suku dan adat yang beragam.

“Pakaian adat di Medan begitu banyak jenisnya,” kata Bobby Nasution mengawali penyampaian presentasi dihadapan Dewan Juri AK-PWI Pusat 2023, akan tetapi pakaian tersebut umumnya hanya dikenakan saat upacara adat saja.

Pada hal, menurut Bobby, pakaian adat tersebut tidak perlu menunggu upacara adat baru dikenakan. Pakaian adat itu mestinya bisa dikembangkan menjadi busana sehari-hari dan dikenakan kapan saja sesuai dengan selera zaman now.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kain adat baik itu ulos maupun songket umumnya masih dihasilkan secara tradisional, sehingga produksinya terbatas dan kurang memberi dampak kepada pengrajin kain adat, apalagi busana adat itu masih terbatas penggunaannya untuk upacara ada saja.

Kondisi itu mendorong suami Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo, itu mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal.

“Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, kami berupaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal,” papar Bobby Nasution beberapa waktu lalu saat presentasi di depan tim juri yang terdiri dari para wartawan senior, akademisi, hingga pengamat kebudayaan dan seni.

Saka Sanwira

Salah satu upayanya melalui Program Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan (Saka Sanwira) saat ini, program tersebut tengah dikembangkan melalui kolaborasi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dengan sasaran para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan pengrajin binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan.

Untuk itu ditambahkan Wali Kota Medan, para pelaku UMKM bersama pengrajin binaan Dekranasda yang bergerak di bidang sandang diberikan wadah untuk mengembangkan diri dalam bidang fashion.

Melalui pemanfaatan ekonomi digital, Pemerintah Kota Medan memberi dukungan promosi potensi keunikan dan keunggulan daerah Kota Medan dalam bidang sandang.

Dengan basis kearifan lokal, pewarnaan kain adat dilakukan dengan menggunakan pewarna alami dari buah, daun, kulit, dan bunga mangrove untuk batik, selain itu, daun, kulit, bunga, dan buah mangrove juga digunakan untuk motif kain, pakaian, tas dan produk-produk hasil kerajinan lainnya.

Yang Lokal Yang Juara

Wali Kota Medan dalam presentasi tersebut juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Medan tidak hanya mengembangkan produknya, tetapi juga pemasarannya, Bobby memanfaatkan platform digital untuk pemasarannya.

Pemerintah Kota Medan telah bekerja sama dengan Tokopedia, Gojek, Shopee Medan dan lainnya. Kerja sama dengan Tokopedia, misalnya, melalui kampanye “Yang Lokal Yang Juara”.

Sedangkan kerja sama juga dijalin dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah.

“Saya telah mewajibkan pegawai negeri di lingkungan Pemerintahan Kota Medan untuk mengenakan pakaian dinas harian khas daerah pada setiap Jumat, harapannya, dapat meningkatkan penjualan dari pelaku UMKM yang ada di Kota Medan, khususnya kain ulos dan songket yang menjadi ciri khas Kota Medan,” cetus Wali Kota Medan Bobby Nasution penuh semangat.

Menurut Bobby, usaha mengembangkan ulos dan songket untuk pakaian siap pakai (ready to wear), tas, sepatu dan aksesoris mulai memberikan hasil. Sandang asal Medan itu pun mulai tampil panggung fashion nasional dan siap ke mancanegara.

Dengan berbekal kearifan lokal Wali Kota Medan Bobby Nasution telah mengembangkan sandang di daerahnya berbasis digital ala Medan, program ini mulai berbuah dan menjanjikan prospek ekonomi yang menjanjikan bagi pelaku UMKM dan masyarakat pada umumnya. (a15/B)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE