JAKARTA (Waspada): Diproyeksikan stok beras pemerintah akan mencapai 4 juta ton dalam dua minggu ke depan. Saat ini stok pemerintah yang tersimpan di gudang Bulog sekitar 3 3 juta ton beras.
“Kemungkinan dalam 10-15 hari ke depan menjadi 4 juta ton beras, karena penyerapan (Perum Bulog) per hari mencapai 50.000 ton. Angka ini tertinggi dalam 20 tahun terakhir,” kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Mentan mengapresiasi dengan serapan Bulog yang diprediksi bisa mencapai 1 juta ton lebih, setara beras pada bulan ini. Per hari, serapan Bulog bisa mencapai 50.000 ton beras.
“Sekarang 950.000 (ton). Tadi pagi 50.000 ton, berarti dalam dua hari mungkin 100.000 ton. Berarti 1 juta (lebih) 50.000 ton. Itu kebanggaan kita. Dan mungkin 20-30 tahun enggak pernah terjadi,” ujar Amran.
Pejan lalu, saat penerima kunjungan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Datuk Seri Mohammad Bin Sabu, Amran bahwa pemerintah Malaysia ingin mengimpor beras Indonesia.
“Datuk Seri Mohammad menanyakan, ‘apa bisa kami impor beras dari Indonesia?’. Saya katakan, ‘untuk sementara kami menjaga stok dulu’,” jawab Amran.
Mentan juga mengeklaim, stok beras Indonesia melimpah saat beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang mengalami kesulitan pangan dan lonjakan harga.
Presiden RI Prabowo Subianto sebenarnya telah merestui pemerintah mengekspor beras ke berbagai negara. Persetujuan diberikan lantaran stok beras di Indonesia mencukupi.
.”Dengan perhitungan bahwa kita sudah sangat cukup produksi kita, Saya izinkan, dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,” kata Prabowo, dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).
Prabowo mengungkapkan, ekspor beras bisa menjadi ajang pembuktian bahwa Indonesia bukan negara yang hanya bisa minta-minta.
Pemerinta menargetkan produksi beras mencapai 32 juta ton pada tahun ini. Dengan perkiraan kebutuhan beras di dalam negeri diproyeksikan sekitar 31 juta ton. (J03)