SIMALUNGUN (Waspada): Direktur PT Kawasan Industri Nusantara (PT KINRA) Arif Budiman menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai wilayah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional bersama Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, di Istana Negara, Selasa (22/2025).
Hadir juga dalam kesempatan itu sejumlah menteri antara lain, Menko Perekonomian, Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan, Menteri Investasi/Kepala BKPM/CEO Danantara, Menteri Percepatan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri ESDM, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Sekretaris Negara, Kepala Badan Pusat Statistik, Wakil Menteri Perindustrian dan Sekretaris Kabinet.
Dalam rapat terbatas tersebut Presiden RI, Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus merupakan bagian integral dari Republik Indonesia diminta untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah pusat meminta kepada pengelola KEK untuk dapat memberikan informasi yang akurat dan cepat terkait data perkembangan KEK sebagai bahan pengambil keputusan atas kebijakan pemerintah.
Pemerintah pusat akan mengevaluasi perkembangan KEK yang dapat memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung. Kemudian Presiden RI menambahkan bersedia menghadiri peresmian investor yang akan melakukan komersial dengan nilai investasinya yang fantastis.
Dalam pertemuan ini, Presiden RI mengapresiasi pencapaian signifikan KEK sepanjang tahun 2024 yang berhasil melampaui target investasi, yakni mencapai Rp.90,1 triliun, serta menyerap hingga 47.747 tenaga kerja. Semoga pencapaian ini dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, pemerataan pembangunan di berbagai wilayah, serta peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.
Direktur PT Kawasan Industri Nusantara (PT KINRA) Arif Budiman yang juga badan usaha pengelola KEK Sei Mangkei, melalui siaran pers Humas PT KINRA, diterima Waspada, Rabu (23/7), menyampaikan bahwa rapat terbatas (Ratas) ini pengalaman yang luar biasa bagi pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dapat berkomunikasi menyampaikan progres perkembangan terkait KEK dan berdiskusi langsung terhadap dukungan pemerintah terhadap isu strategis. Semoga pertemuan ini menjadi inspirasi untuk semuanya dapat berkontribusi bagi negara, sebut Arif.(a27)