JAKARTA (Waspada): Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara.
Informasi pengunduran diri Bambang dan Donny dari pimpinan OIKN itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/6). Pratikno mengatakan Keppres tentang pemberhentian dengan hormat Bambang dan Donny sudah terbit.
“Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono dari Kepala OIKN,” katanya.
Uniknya, pengunduran diri duo pimpinan itu terjadi justru dua bulan menjelang rencana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar upacara peringatan HUT RI ke-79 di IKN.
Pratikno mengatakan dalam surat pengunduran diri Bambang dan Dhony tak ada penjelasan alasan yang membuat mereka memilih mundur.
“Ya kalau namanya mundur di surat enggak disebutkan, tentu saja kami enggak tahu juga [alasan Bambang-Dhony mengundurkan diri],” kata Pratikno menjawab pertanyaan wartawan.
Sementara ini, dia mengatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono diangkat menjadi Pelaksanatugas (Plt) Kepala OIKN dan Wamen ATR/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni menjadi Pelaksanatugas (Plt) Wakil Kepala OIKN.
Pratikno menjelaskan duo Plt itu akan menjabat hingga ada pejabat definitif yang dilantik presiden nanti. Dia mengaku saat ini istana masih mencari calon pengganti Bambang dan Dhony di pucuk OIKN.
“Kita lihat perkembangan,” kata Pratikno.
Plt Kepala OIKN Basuki: Dua Masalah Utama IKN
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono membongkar dua masalah utama dalam pembangunan IKN Nusantara yakni pertanahan dan investasi.
Hal itu ia ungkap usai ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah serupa diambil wakil Bambang, yakni Dhony Rahajo yang juga memilih hengkang.
Jokowi lantas mengangkat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ART/BPN Raja Juli Antoni sebagai Plt kepala dan wakil kepala OIKN.
“Fokusnya pelaksanaan program ini permasalahannya adalah di tanah dan investasi. Jadi kenapa beliau (Raja Juli) dipilih sebagai wakil kepala IKN, karena ini menyangkut status tanah,” kata Basuki di Istana Negara Jakarta, Senin (3/6).
“Jadi kami berdua akan segera memutuskan status tanah di IKN ini, apakah dijual, disewa atau kah KPBU, kami ingin mempercepat itu,” imbuhnya.
Ia menjelaskan dengan adanya kejelasan status tanah ini, Jokowi berharap para investor tidak ragu-ragu lagi menanamkan modalnya di IKN. Hal ini juga berhubungan dengan fokus masalah kedua yakni menggaet investor.
“Yang kedua, karena status tanahnya akan lebih jelas, mereka juga akan lebih jelas status hukumnya sebagai investor di IKN. Itulah fokus utama di dalam kami mengemban tugas sebagai Plt kepala dan wakil kepala IKN ini,” pungkasnya.(cnni)