Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Dubes Negara OKI Dukung Pembentukan Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia Di Bandung

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): 24 Duta Besar negara sahabat yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam/OKI (Organisation of Islamic Cooperation/OIC) mendukung inisiasi Indonesia melalui MPR RI membentuk World Forum People’s Consultative Assembly (Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia).

Pembentukan forum itu akan dilaksanakan di Gedung Merdeka, Bandung, dijadwalkan dibuka Presiden Joko Widodo dan ditutup Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada 24-26 Oktober 2022.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Dukungan tersebut ditunjukan para duta besar dengan meminta kepada MPR RI agar mereka dilibatkan dalam proses mengundang para ketua parlemen di masing-masing negaranya. Bahkan dari keinginan MPR RI mengundang dua delegasi dari setiap parlemen, para duta besar meminta untuk bisa ditambah hingga lima delegasi.

Biaya perjalanan dan akomodasi akan mereka tanggung sendiri. Sebagai delegasi, para ketua parlemen dari 50-an negara angggota OKI, selain didampingi para duta besarnya akan menggunakan kendaraan resmi dari kedutaannya masing-masing, lengkap dengan bendera negaranya,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo didampingi pimpinan MPR RI lainnya usai bertemu para duta besar dari 24 negara OKI, di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin (19/9).

Para duta besar yang hadir antara lain, Duta Besar Aljazair H.E. Lahcene Kaid Slimane, Duta Besar Arab Saudi H.E. Esam A. Abid Althagafi, Duta Besar Bahrain H.E. Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajeri, Duta Besar Bangladesh H.E Air Vice Marshal Mohammad Mostafizur Rahman, Duta Besar Iran H.E. Mohammad Khoush Heikal Azad, Duta Besar Mauritania H.E Houssein Sidi Ahdellah Deh, Duta Besar Mesir H.E Ashraf Sultan, Duta Besar Qatar H.E Fawzeeya Edrees Salman Al-Sulaiti, dan Duta Besar UAE H.E Abdulla Salem Obaid Salem Aldhaheri.

Hadir pula Wakil Duta Besar Kazakhstan Kazbek Bokebayev, Wakil Duta Besar Azerbaijan Mrs. Gultakin Habibli, Konsul Kehormatan Kedutaan Albania Fabian Pascoal, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Irak Ammar Hameed Saadallah Al-Khalidy, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Lebanon Karim Khalil, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Malaysia Adlan Bin Mohd Shaffieq, Kuasa Usaha Ad Interim Maroko Kedutaan Faouzi Touiger, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Mozambik Jose Pedro Lucas Matenga, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Oman Issa Ibrahim Al Farai, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Pakistan Muhammad Faisal Fayyaz, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Palestina Ahmed M.I. Metani, Sekretaris II Kedutaan Nigeria Zaharadeen M. Musa, dan Konselor Kedutaan Yordania Saif Al Adaileh.

Bamsoet menjelaskan, Gedung Merdeka adalah tempat yang sangat bersejarah, karena menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, yang memainkan peranan penting bagi diplomasi internasional Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Karena itu, para delegasi Forum MPR Dunia nanti juga akan melakukan history walk dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka, untuk mengenang perjuangan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

“Gagasan pembentukan Forum MPR Dunia dilatarbelakangi atas kebutuhan menghadirkan tatanan dunia yang harmonis dan berkeadaban, dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengingat landscape ideologi, politik, dan ekonomi global saat ini penuh dengan disrupsi dan kompetisi. Persaingan semakin tajam dan memanas. Konflik dan ketegangan global memberikan dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat di seluruh dunia,”ungkapnya.

Dalam kaitan itu Bamsoet
menerangkan, isu global yang sama-sama dihadapi saat ini antara lain adalah krisis kemanusiaan, lingkungan, ekonomi global, pangan, air, dan krisis energi.

Berbagai isu global tersebut bukan hanya untuk diketahui, melainkan harus dicari jalan keluarnya, agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas pada kehidupan umat manusia.

“Pada tingkat pemerintahan, organisasi negara-negara Islam yang sudah lama eksis antara lain Organisation of Islamic Cooperation (OIC), dan pada tingkat parlemen negara-negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim terdapat Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Sedangkan pada tingkat non-pemerintahan terdapat Muslim World League. Keberadaan organisasi internasional tersebut telah banyak berperan dalam upaya mendorong terciptanya perdamaian, keamanan serta kemajuan dunia Islam khususnya, serta berkontribusi dalam membangun peradaban dunia pada umumnya. Namun demikian, bukan berarti semua tantangan telah terjawab,”katanya.

Dia menambahkan, dalam memecahkan berbagai masalah global, diperlukan adanya kerjasama yang bersifat integratif, dengan melibatkan kerjasama lintas negara, lintas sektor, dan lintas lembaga pemerintahan maupun lembaga non-pemerintahan.

Karena itu, menjadi sebuah keuntungan tersendiri, apabila terdapat sejumlah saluran organisasi internasional dalam rangka menyikapi persoalan yang dihadapi, salah satunya dengan menghadirkan Forum MPR Dunia.

“Pembentukan Forum MPR Dunia yang tidak permanen akan memberikan keuntungan tersendiri, karena selain lebih fleksibel, juga akan lebih lincah dalam memberikan alternatif solusi di tengah dinamika global yang sedang bergejolak. Selain itu, bisa menghadirkan pemikiran dan tindakan aksi bersama dalam mengatasi berbagai krisis yang dihadapi umat manusia,” pungkas Bamsoet.(j04)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE