JAKARTA (Waspada): Anggota Komisi X DPR RI Verrell Bramasta menekankan pentingnya dukungan terhadap generasi muda sebagai agen perubahan bagi pembangunan Indonesia.
Untuk itu, dia mendorong generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial untuk terus berkarya di tengah tantangan zaman.
“Generasi muda, termasuk milenial dan Gen Z, memiliki potensi luar biasa dalam berinovasi dan berkreasi. Dukungan penuh perlu diberikan untuk mengoptimalkan potensi mereka,” ujar Verrell, Selasa (29/10/2024), di Jakarta.
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober, Verrell menyampaikan bahwa generasi muda perlu kompetensi yang tinggi agar dapat bersaing di dunia kerja.
“Pemuda saat ini dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi, khususnya dalam menghadapi globalisasi dan persaingan kerja,” tukasnya.
Mengutip data dari Euronews, Verrell mengungkapkan Gen Z di Indonesia dapat bersaing di pasar kerja, asalkan diberi kesempatan dan arahan yang tepat.
“Saya yakin, Gen Z di Indonesia mampu beradaptasi dan berprestasi dengan karakter khas mereka,” ujar Verrell, yang juga mengapresiasi kemampuan generasi muda dalam adaptasi teknologi dan digitalisasi.
Verrell menyoroti hasil riset NielsenIQ dan World Data Lab yang menunjukkan bahwa Gen Z dan milenial saat ini menyumbang 17,1 persen dan 22,5 persen dari total belanja global pada 2024.
“Gen Z punya potensi besar sebagai penggerak ekonomi, terutama di tengah tren doom spending yang kerap terjadi karena tekanan stres,” ujarnya.
Menurutnya, pemahaman Gen Z tentang kesehatan mental juga menjadi nilai tambah dalam dunia kerja.
Verrell pun mendorong generasi muda untuk mengoptimalkan teknologi digital sebagai sarana produktif.
“Dunia digital menawarkan peluang besar, baik di bidang ekonomi kreatif, UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), hingga seni budaya. Ini harus dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya sembari menambahkan peluang berprestasi juga terbuka lebar dalam berbagai sektor seperti olahraga, akademik, dan kewirausahaan.
Verrell meminta pemerintah dan sektor pendidikan untuk memperbanyak program vokasi yang bisa menjadi solusi dalam meningkatkan keterampilan di luar ranah akademik.
“Vokasi memungkinkan anak muda menguasai keahlian terapan tertentu dan siap bekerja secara global,” tegasnya. (j05)











