JAKARTA (Waspada): Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menjabarkan, terdapat empat pola sumber pertumbuhan ekonomi baru dan empat pola penyebab risiko krisis. Ke empat pola ini menjadi tantangan yang harus di hadapi Indonesia.
“Bagaimana pun perlunya kita memikirkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di saat situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian,” ujarnya dalam acara The Indonesia 2023 Summit di Jakarta, Kamis (27/10).
Pertama, melanjutkan kebijakan hilirisasi industri minerba. Dimana pertambangan harus diolah dan diproduksi di dalam negeri, serta tidak boleh dijual secara raw material. Tujuannya untuk mendorong industri domestik, menambah lapangan kerja, dan meningkatkan penerimaan negara.
“Di sisi minerba, APBN siap memberikan insentif dan siap memberikan relaksasi. Hilirisasi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Undang FDI [foreign direct investment], undang modal-modal domestik melakukan hilirisasi dari produk-produk tambang kita,” kata Wamenkeu
Kedua, mendorong penggunaan produksi dalam negeri seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diungkapkan sebesar Rp747 triliun dari Rp3.000 triliun belanja dalam APBN dan APBD tahun 2022 sudah diidentifikasi untuk belanja produk dalam negeri.
“Ini akan kita tekuni, kita telateni, dan kita ingin memastikan bahwa belanja produksi dalam negeri ini bisa menjadi sumber pertumbuhan baru,” tegasnya.
Ketiga, untuk jangka menengah, sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia telah melakukan transisi ekonomi menuju green economy. Komitmen Indonesia akan melakukan transisi ekonomi menuju green dengan cara mencapai Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Untuk mencapai komitmen tersebut, ujar Suahasil, Indonesia harus mengurangi pembangkit listrik batubara dan membangun renewables energy. Kedua hal tersebut harus dilakukan, bahkan saat Indonesia sedang mengalami surplus listrik.
“Ini tidak akan menghentikan kita melakukan transisi ekonomi menuju Net Zero Emission. Ini peluang besar yang luar biasa. Ini sangat membutuhkan pemikiran kita semua dan Ibu Bapak sekalian kami ajak untuk menekuni transisi menuju green economy,” ucapnya.
Keempat, sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia ke depan adalah perlunya memperdalam sektor keuangan.
“Sektor keuangan kita itu quite shallow, belum cukup dalam. Karena itu di dalam proses untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK) didesain untuk menjawab permasalahan yang ada.
Dia berharap reformasi P2SK melalui perumusan RUU yang dilakukan Pemerintah dengan DPR tersebut akan dapat meningkatkan akses seluruh masyarakat kepada sektor keuangan, memperkuat sumber pembiayaan jangka panjang, meningkatkan daya saing dan efisiensi, mengembangkan instrumen dan memperkuat mitigasi risiko, serta meningkatkan perlindungan investor dan konsumen.
“Ini adalah titik-titik penting dari diskusi kita mengenai sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang, khususnya yang bisa difasilitasi oleh sektor keuangan sebagai intermediasi,” katanya.
Empat Pola Krisis
Sementara untuk empat pola penyebab risiko krisis akibat pandemi Covid-19 telah bergeser menjadi gejolak ekonomi global.
“Pertama, inflasi melonjak. Kita sudah membayangkan kalau pandemi sudah selesai, maka kegiatan ekonomi akan muncul tetapi supply side mungkin belum akan bisa memenuhi seperti sebelum pandemi,” katanya
Dari kondisi mismatched di sisi supply akan mengakibatkan kenaikan harga atau inflasi. Sejak awal tahun, Kemenkeu sudah membayangkan bahwa inflasi akan terjadi. Namun, tidak dibayangkan dari krisis perang Rusia menyerang Ukraina pada Februari 2022, yang membuat keseluruhan konstelasi dunia menjadi volatile secara serius.
Kedua, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga. Dia menuturkan Hal ini menyebabkan volatilitas pasar keuangan global, capital outflow, pelemahan nilai tukar, hingga lonjakan biaya utang (cost of fund).
Ketiga, potensi krisis utang global. Menurutnya, banyak negara yang memiliki rasio utang sangat tinggi, hingga di atas 100 persen dari PDB. Bahkan, katanya, beberapa negara sudah ditahap pemerintahnya harus minta izin DPR mereka untuk meningkatkan ruang rasio utang.
Suahasi menuturkan pemerintah memastikan agar rasio utang terhadap PDB atau debt to GDP ratio Indonesia tidak melambung.
“Saat ini, [debt to GDP ratio Indonesia] sekitar 39 persen. Kami akan tahan di sekitar itu,” terangnya.
Keempat, potensi stagflasi. Suahasil mengatakan pelemahan ekonomi global disertai inflasi tinggi merupakan kombinasi yang sangat berbahaya dan rumit secara kebijakan ekonomi.
Rebuild The Economy 2023 di selenggarakan oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) bersama dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan MUFG Bank, Ltd. (MUFG Bank) untuk ketiga kalinya dengan menggelar acara economic outlook bertajuk The Indonesia Summit 2023.
Acara tahunan ini mengundang pembicara dan pakar terkemuka untuk berbagi wawasan terkini guna mendukung para pemangku kepentingan merancang strategi bisnis di tahun depan. Dihadiri secara langsung oleh nasabah corporate dan commercial banking Danamon, Adira Finance dan MUFG Bank Cabang Jakarta.
Indonesia Summit merupakan ajang tahunan yang diinisiasi oleh Danamon sebagai forum diskusi terbuka yang menitikberatkan pada aspek ekonomi-politik Indonesia dan global. Menjadi tema utama di tahun ini, yang memiliki aspirasi menjawab tantangan ketidakpastian melalui kebijakan ekonomi dan industri yang lebih kuat. (J03)