LUMAJANG (Waspada.id): Erupsi Gunung Semeru menyebabkan 1.156 jiwa mengungsi dan dua orang luka bakar hingga Rabu (19/11) malam.
Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari, mulai 19 hingga 25 November 2025.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, menyatakan ribuan warga terdampak dievakuasi ke sejumlah titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Masjid Ar-Rahmah di Desa Oro-Oro Ombo menjadi lokasi pengungsian terbesar dengan 500 jiwa. Lokasi lain termasuk Balai Desa Oro-Oro Ombo (200 jiwa), SDN 04 Supiturang (100 jiwa), SDN 02 Sumberurip (200 jiwa), Kantor Kecamatan Candipuro (101 jiwa), dan rumah Kepala Desa Sumbermujur (55 jiwa).
Dua warga Desa Maron, Kabupaten Kediri, Haryono, 48, dan Normawati, 43, mengalami luka bakar saat melintas di sekitar Gladak Perak dan dirawat di RSUD Haryoto.
Erupsi yang terjadi pada Kamis (19/11) sore, pukul 14.13 hingga 18.11 WIB, menghasilkan luncuran awan panas sejauh lebih dari 13 km ke arah Tenggara Selatan (Besuk Kobokan). Status Gunung Semeru ditetapkan pada Level IV atau Awas, dan jalur pendakian ditutup total hingga Ranu Kumbolo.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan penetapan status tanggap darurat untuk memastikan penanganan bencana yang cepat dan terkoordinasi. Pemerintah daerah telah mengaktifkan pusat pengungsian dengan layanan medis dan logistik, serta menyiagakan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan.
Sementara sebanyak 178 orang, termasuk pendaki, petugas, dan tim Kementerian Pariwisata, dilaporkan masih terjebak di lereng Gunung Semeru, tepatnya di Ranu Kumbolo. Kondisi medan yang gelap dan rawan longsor membuat evakuasi ditunda hingga pagi hari.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, menyatakan bahwa kondisi di Ranu Kumbolo relatif aman, karena awan panas bergerak ke arah tenggara-selatan, sementara Ranu Kumbolo berada di utara.
BPBD Provinsi Jawa Timur telah memberangkatkan unit BPBD ONE beserta bantuan logistik untuk mempercepat penanganan darurat erupsi Semeru.(cnni)












