Nusantara

Gelar ToT Bagi Jurnalis, BI Gandeng Forjukafi Perkuat Literasi Syariah

Gelar ToT Bagi Jurnalis, BI Gandeng Forjukafi Perkuat Literasi Syariah
BI menggandeng Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) sebagai mitra strategis untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah.
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Di tengah ambisi besar menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia pada 2029, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa salah satu kunci percepatan terletak pada kekuatan jurnalis dalam membangun literasi dan narasi publik yang lebih luas. Karena itu, BI menggandeng Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) sebagai mitra strategis untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah.

Dalam Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk jurnalis se-Jabodetabek tahun 2025, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Imam Hartono, menegaskan pentingnya kolaborasi ini. “Kita jadikan ToT ini sebagai momentum untuk bersama-sama membangun narasi ekonomi syariah yang lebih kuat, lebih dekat dengan masyarakat, dan lebih berdampak nyata bagi kesejahteraan bangsa,” ujarnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Imam menambahkan bahwa Forjukafi dan generasi muda memiliki peran sentral untuk mendorong percepatan literasi syariah. Menurut data State of Global Islamic Report 2024/2025, Indonesia kini berada di peringkat ketiga ekonomi syariah dunia. Dengan dukungan ekosistem pemberitaan yang sehat dan terarah, BI optimis target posisi pertama pada tahun 2029 dapat dicapai. “Bank Indonesia juga mengajak Forjukafi untuk lebih mengimplementasikan dan menyebarluaskan sistem ekonomi syariah, agar semakin berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar di Indonesia,” tambah Imam.

Forjukafi sendiri melihat peran jurnalis bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial. Ketua Umum Forjukafi, Wahyu Murayadi, mengatakan, “Media memiliki peran strategis sebagai penggerak perubahan. Kami percaya bahwa melalui pemberitaan yang akurat, transparan, dan edukatif, jurnalis dapat meningkatkan literasi ekonomi syariah dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya wakaf, zakat, dan produk halal dalam pembangunan ekonomi Indonesia.”

Peran strategis jurnalis dalam penguatan ekosistem syariah kini mencakup beragam fungsi: membangun narasi positif, meningkatkan literasi publik terutama generasi muda digital, menjaga akuntabilitas melalui informasi kredibel, memperkuat edukasi hingga akar rumput seperti komunitas dan pesantren, mendorong permintaan produk halal, hingga memperkuat inklusi sosial-ekonomi melalui ZISWAF, koperasi, dan UMKM.

Melalui kerja bersama antara BI, Forjukafi, pelaku usaha, dan pemerintah, literasi syariah diharapkan tidak hanya tumbuh, tetapi menjadi gerakan nasional yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung. Dengan fondasi literasi yang kuat, perjalanan Indonesia menuju puncak ekonomi syariah dunia pada 2029 bukan hanya target angka—melainkan upaya kolektif menuju kesejahteraan masyarakat yang lebih luas dan berkelanjutan.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Ekonomi

MEDAN (Waspada): Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara menggelar Presentase Akhir Call Paper Sumatranomics ke 4 tahun 2023 dengan enam finalis dari kategori umum dan mahasiswa, sekaligus mengumumkan…

Masyarakat terlihat antre untuk melakukan penukaran uang pecahan kecil baru di Lapangan Benteng Medan, Kamis (6/4).
Ekonomi

MEDAN (Waspada): Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPWBI Sumut) membuka tempat penukaran uang baru di 152 titik yang tersebar di wilayah Sumatera Utara, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat…