JAKARTA (Waspada): Sebanyak 67 ribu dari 221 ribu jamaah haji Indonesia, tergolong jamaah lanjut usia (lansia). Untuk membantu agar jamaah lansia tetap mendapatkan layanan haji, maka pemerintah mengangkat tema ‘2023 Haji Ramah Lansia’.
“Selain melakukan hal-hal persiapan di setiap daerah, kita juga menyiapkan petugas khusus yang akan melayani jamaah lansia di setiap Daerah Kerja (Daker), baik Daker Bandara Madinah dan Bandara Jeddah, Daker Madinah dan Daker Mekkah,” ujar Direktur Bina Haji, Arsyad Hidayat, ketika meninjau Kelas Tugas Fungsi Media Center Haji (MCH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (9/4) malam.
Pihaknya juga menyiapkan fasilitas yang maksimal di setiap daker, sehingga jamaah lansia benar-benar merasa nyaman dan aman dalam beribadah di tanah suci. “Tetapi kami berharap teman-teman MCH dapat menyiapkan tips-tips khusus yang memudahkan jamaah dalam beribadah di tanah suci, sehingga menjadi bahan edukasi seluruh jamaah khususnya jamaah lansia,” harap Arsyad Hidayat.
Berdasarkan data, jumlah jamaah haji dan petugas haji tahun ini meliputi, 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Sedangkan kuota petugas dari berbagai bidang yang disiapkan mencapai 4.200 petugas, termasuk petugas mukimi yang akan ikut membantu jamaah lansia.
“Kami berharap, indek kepuasan jamaah haji tahun lalu mampu kita pertahankan dalam musim haji tahun ini. Jika memungkinkan kita tingkatkan,” imbuh Arsyad Hidayat.
Sementara itu, Fasilitator Bidang Pelayanan Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas PPIH Arab Saudi 1444 hijriyah, Slamet, S.Ag, ketika mengisi materi PPIH Arab Saudi, Senin (10/4) mengatakan, tahun ini jamaah lansia mengalami peningkatan dari tahun-tahun ini sebelumnya hingga mencapai 67 ribu jamaah yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kalau kita lihat datanya tahun ini, jamaah yang usianya 65 tahun ke atas mencapai 66.900. Jika berpijak lansia yang usia di atas 60 tahun, maka data lansia yang keluar dalam musim haji tahun ini mencapai 93.000 jamaah. Ini jumlah yang cukup besar,” urai Slamet.
Oleh karenanya, pemerintah melalui Kementerian Agama RI harus menegaskan bahwa seluruh petugas, seluruh komponen baik jamaah maupun petugasnya harus benar-benar peduli terhadap lansia. “Tanpa kepedulian dan keramahan kita terhadap Jamaah lansia, maka layanan terhadap lansia tidak akan maksimal dan akan menjadi kemunduran dari sisi prestasi,” tambah Slamet.
Langkah yang disiapkan, lanjutnya Kementerian Agama menyiapkan petugas di tingkat kelompok terbang (kloter), petuags di embarkasi dan peutgas PPIH Arab Saudi. “Untuk petugas PPIH Arab Saudi, kita memberikan materi dan muatan lansia dalam Bimtek ini,” timpanya.
Disisi lain, petugas diharapkan juga dapat mengedukasi para lansia dengan manasik-manasik yang mengedepankan kemudahan dan keringanan, sehingga jamaah lansia tidak memaksakan diri dalam beribadah sunat, karena menyiapkan kesehatan untuk puncak haji justreru lebih penting saat Arafah Mudhzalifah dan Mina (armuna).
Persiapan lainnya, Slamet juga menyebutkan, bahwa pihaknya tahun ini menyiapkan struktur petugas secara khusus, mulai dari pengedalian teknis, kepala bidang, kepala teknis disetiap Daerah Kerja (Daker), baik Daker Bandara, Daker Madinah dan Daker Mekkah.
“Bukan hanya petugas lansia yang akan menjadi lansia, namun seluruh bidang akan sama-sama membantu jamaah lansia mulai dari keberangkatan, ketibaan hingga kepulangan, sehingga jamaah lansia benar-benar terlayani,”pungkas Slamet. (b11)
