Scroll Untuk Membaca

Nusantara

PDIP Pastikan Pasangan Tunggal Di Pilgubsu Tak Akan Terjadi

PDIP Pastikan Pasangan Tunggal Di Pilgubsu Tak Akan Terjadi
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengenai isu upaya agar hanya ada pasangan tunggal di pemilihab kepala daerah (pilkada) Sumatera Utara dan Jawa Timur, bakal tak terjadi.

” Itu takkan terjadi ” tegas Hasto menjawab pertanyaan wartawan mengenai persiapan pilkada di beberapa wilayah dari Sumatera Utara, Jawa Timur, Jakarta, hingga Bal,.disela diskusi peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli), di kantor pusat PDIP, Sabtu (20/7/2024).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

PDIP Pastikan Pasangan Tunggal Di Pilgubsu Tak Akan Terjadi

IKLAN

Dijelaskannya, bahwa PDIP bahkan bisa mencalonkan pasangan sendiri di pemilihan gubernu Sumatra Utara ( Pilgubsu) dan di Jawa Tumur.

Dia mengakui , komunikasi politik terus dilakukan agar PDIP bisa mengusung calonnya.

“PDI Perjuangan di Sumut bisa mencalonkan sendiri. Di Jawa Timur kami juga sedang menyiapkan kerja sama politik, sehingga kotak kosong itu tidak akan terjadi untuk provinsi Jawa Timur dan Sumatra Utara. Karena ini juga mencerminkan aspirasi rakyat terhadap adanya alternatif-alternatif pemimpin,” tukasnya

Menurut Hasto PDIP akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak. Bahkan Selasa (22/7/2024), PDIP akan menggelar pelatihan tim kampanye pada batch yang ketiga.

Bagi PDIP, tanbahnya, lebih penting menyiapkan mesin partai untuk bekerja, lalu dilanjutkan figur calon kepala daerah sebagai prioritas berikutnya.

“Kami menunjukkan pergerakan mesin partai dalam perencanaan strategis untuk memenangkan pilkada berdasarkan kekuatan mesin partai yang menyatu dengan rakyat itu terus dilakukan,” jelas Hasto.

Soal Pilkada DKI Jakarta, Hasto mengatakan partai masih mengkaji. Selain Ahok, ada beberapa nama lain yang dikaji, mencakup juga calon untuk pilkada Jawa Tengah. Contohnya nama Anies, Bivitri Susanti, hingga Pramono Anung dan Andika Perkasa.

“Ya, Jakarta kita cermati masih sangat dinamis. Justru berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, terkait dengan pak Anies, termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya atau munculnya figur baru, seperti pak Pramono Anung. Kami juga mendapat informasi dari teman-teman civil society, Mbak Bivitri misalnya, ada juga yang mengusungnya. Mbak Bivitri ini ketika menyandingkan film Dirty Vote itu di Jakarta itu yang nonton hampir 8 juta orang, itu bagian dari dinamika yang menyehatkan demokrasi,” urai Hasyo dengan panjang.

Ia melanjutkan, PDIP terus membuka suatu ruang bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, berdasarkan suara arus bawah partai.

Hasto mengatakan partainya menghargai langkah partai lain yang sudah mengusung Anies-Sohibul.

Lalu ketika ditanya soal Jawa Barat, Hasto mengakui PDIP punya banyak calon.

“Sudah ada komunikasi termasuk dengan Ridwan Kamil, kemudian Dedi Mulyadi, Bima Arya, kemudian dari internal ada Ono Surono ya semua sudah melakukan komunikasi politik. Lagi-lagi di Jawa Barat kami juga fokus terlebih dahulu di tingkat kabupaten kota untuk di selesaikan. Praktis di sana yang belum kami putuskan tinggal di sekitar lima kabupaten/kota,” urai Hasto.

Di Banten, Hasto mengaku bahwa ada aspirasi internal partai mengajukan nama Rano Karno dan Ade Sumardi.
Sementara untuk Bali pihaknya masih mengkaji dengan munculnya beberapa nama. Diantaranya I Wayan Koster, I Nyoman Giri Prasta, dan beberapa kepala daerah lainnya dari PDIP.

“Ya tunggu momentum yang tepat. Nanti akan diumumkan bersama-sama,” pungkas Hasto. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE