JAKARTA (Waspada) : Imam Besar dan pendiri eks Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) srukan dukungan kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto. Dukungan tersebut apabila Presiden Prabowo Subianto mengedepankan ayat suci di atas ayat konstitusi dan mensejahterakan dan memberikan rasa keadilan pada masyarakat.
Rizieq mengajak massa yang hadir di acara itu untuk mendukung rezim apabila Prabowo mengedepankan ayat suci di atas ayat konstitusi. Menurut dia, dengan cara tersebut kesejahteraan dan keadilan bisa terwujud.
“Mudah-mudahan di kepemimpinan saat ini, kepada Bapak Haji Prabowo Subianto, bisa mengedepankan ayat suci di atas ayat konstitusi. Jadikan Indonesia ini berkah, maka kami seluruh rakyat akan dukung bapak kalau bapak mengajak bangsa Indonesia taat kepada Allah dan rasulnya,” kata Rizieq dalam orasinya pada acara Reuni Akbar Aksi 212 di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin, (2/12/2024).
Reuni Akbar Aksi 212 yang digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Kemenangan Palestina” , dimulai pukul 03.00 WIB-08.00 WIB, dengan pembacaan Maulid Simtudduror dan sholat subuh berjamaah.
Acara ini dihadiri sejumlah organisasi masyarakat Islam, para tokoh agama, tokoh nasional, serta ribuan umat Islam memenuhi lapangan Monas.
Meski dalam keadaan kurang sehat Rizieq sangat senang bisa hadir dalam acara ini. Ia menjelaskan bahwa ayat suci adalah wahyu ilahi yang tidak boleh diganti dan harus senantiasa ditaati oleh seluruh umat muslim dan tidak sebanding dengan ayat konstitusi yang dibuat oleh manusia.
“Tancapkan, ayat suci adalah wahyu ilahi, kalam ilahirabbi, yang tidak boleh diganti, tidak boleh revisi, yang wajib dipatuhi dan taati, harga mati. Sedangkan, ayat konstitusi adalah produk akal hasil musyawarah sesama manusia dengan menggunakan pengetahuannya yang wajib sejalan dengan ayat suci,” lanjut Rizieq.
Pimpinan Besar FPI itu menegaskan bahwa ayat konstitusi tidak bisa bertentangan dengan ayat suci Alquran, Rizieq juga mengajak jemaah untuk menjaga NKRI dengan menegakkan hukum islam.
“Tidak boleh ada ayat konstitusi di manapun, kapanpun yang bertentangan dengan ayat suci yang kuat, sekali lagi saya tekankan untuk jangan mundur menegakkan Hukum Islam, menegakkan hukum Allah, agar NKRI berdiri atas hukum Allah,” katanya.
Rizieq mengingatkan kembali tentang Reuni Akbar 212 yang kali pertama diadakan pada 2 Desember 2016 buntut penistaan agama yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias ahok.
“Kembali, kepada peristiwa aksi 212 pada tahun 2016, saat itu saya menyampaikan khutbah Jumat 212, di mana saya tekankan di sana dan saya ulang saat ini, bahwa ayat suci di atas konstitusi,” ungkap Rizieq.
Habib Rizieq mengatakan Pilpres, Pilkada serentak sudah selesai. Jangan lagi ke depan ini, baik Pilpres maupun Pilkada memecah belah kita. Berbeda pilihan dalam politik itu biasa.
“Makanya saya kaget, begitu ada habaib, ulama, perbedaan pilihan beraninya ulama disesat sesatkan, mekafir kafirkan ulama. Jangan, jangan, kita masing-masing punya ikhtiad politik. Wajib kita saling menghormati. Jangan mau lagi kita dia di doma, dipecah belah, siap bersatu,” serunya.
Diakhir orasinya, Rizieq mengajak kembali dan merapihkan barisan. Siapapun Presidennya, Gubernurnya, Bupatinya, Walikotanya, kewajiban kita tetap sama, dakwah, amar nahi mungkar, dan jihad.
Terakhir di sini saya mengingatkan, kata Rizieq , bahwa penegakan hukum atur marut dalamsatu dekade, 10 tahun terakhir ini demokrasi dirusak, hukum ditabrak, korupsi merajalela, judi di mana mana. Hancur hancuran ini negeri sudah. Maka itu saya berharap, mereka mereka yang telah merusak negeri ini selama 10 tahun jangan dibiarkan. Tapi mereka harus dituntut pertanggungjawabannya.
“Maka itu saya minta dengan tulus dengan sangat hormat kepada yang kami hormati Bapak Presiden Haji Prabowo Subianto, tolong pak bersihkan pemerintahan bapak dari orang orang yang bermasalah. Baik bermasalah dengan korupsi, bermasalah dengan judi, bermasalah dengan pelanggan HAM, bermasalah dengan kerusakan dan kemungkaran negeri jangan mereka dibiarkan. Proses hukum, tegakkan keadilan bagi Bangsa Indonesia. Kalau Bapak Presiden memproses semua pelanggar hukum pada 10 tahun terakhir ini. Dukung Bapak Prabowo . Tidak peduli siapapun dia saudara. Apakah itu Jokowi, apa itu Fufufafa dan semua kroni kroninya yang terlibat seret ke pengadilan,” disambut Takbir para peserta Reuni Akbar Aksi 212. (j01)