DENPASAR (Waspada.id): Seorang ibu yang sedang hamil, Nita Kumala, 23, meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Rabu (10/9) sekitar pukul 02.30 WITA.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya sudah ditemukan meninggal,” kata Agus Artana, saat dikonfirmasi.
Artana menjelaskan saat itu korban bersama suaminya bernama Bilal Ramdhan, 27, menaiki sepeda motor melintasi Jalan Raya Pengambengan-Munduk Awen.
“Tiba-tiba air banjir dengan arus deras menutup badan jalan. Korban dan suaminya ikut terseret bersama sepeda motor,” ujarnya.
Artana menyebut dalam kejadian tersebut suaminya berhasil menyelamatkan diri dan istrinya yang dalam kondisi hamil tidak berhasil keluar dari derasnya arus banjir.
Menurutnya, tim bersama warga langsung mencari korban yang hilang terseret banjir.
Setelah beberapa jam pencarian korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Untuk (suaminya) ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Artana.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan banjir merendam 43 titik di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali. Empat orang masih hilang akibat banjir.
“Masih ada empat orang yang belum ketemu, yang dua korban yang meninggal ditemukan di daerah Taman Pancing,” kata Koster saat meninjau Pasar Kumbasari, di Kota Denpasar, Bali, Rabu (10/9).
Koster menyebut banjir terparah di Pasar Kumbasari dan Jalan Raya Pura Demak. Ada sekitar 200 pedagang di Pasar Kumbasari yang terdampak.
“Yang parah itu Denpasar. Ada 43 titik tapi yang parah ada dua wilayah Pasar Kumbasari dan Jalan Raya Pura Demak. Kemudian ada beberapa juga di Kabupaten Badung,” ujarnya.
Banjir mengakibatkan sejumlah kerusakan di wilayah Kota Denpasar. Salah satunya pagar pembatas air di Sungai Badung jebol sehingga mengakibatkan air sungai dan sampah meluap hingga mengakibatkan kerusakan di Pasar Kumbasari, Denpasar.(cnni)